Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Money

Ratusan Hektar Tambak Terancam Kebanjiran

4 Februari 2010   07:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:06 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_67966" align="alignnone" width="500" caption="Tanggul sungai yang kritis mengancam tambak disekelilinganya , mohon ditinggikan agar tambak tak kebanjiran ( Foto: Hamzawi Anwar,BA )"][/caption]

Saat ini ratusan hektar tambak yang berada di desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jeparadan Desa Kedungmutih kecamatan Wedung Kabupaten Demak terancam kebanjiran karena tanggul sungai SWD I yang menjadi sumber pengairan tambak longsor karena gempuran ombak. Sejumlah petani tambak yang ditemui menyampaikan kekahawatirannya akan banjiryang datang dari aliran air hujan atau pasang surutnya air laut. Hancurnya tanggul tersebut sudah ada tiga tahunan , namun saat ini kondisinya sangat parah , selain sudah rata dengan sungai juga sebagian tanggul telah membentuk sungai-sungai kecil . Padahal selain sebagai penahan air , tanggul ini juga berfungsi sebagai transportasi darat yang digunakan untuk jalan menuju tambakdalam rangka memasarkan hasil tambak pada pengepul.

“ Dengan rusaknya tanggul sungai SDW I ini kami para petani tambak menjadi resah karena khawatir tambak kami kebanjiran, padahal tambak inilah satu-satunya mata pencaharian kami . Jika tambak kami kebanjiran kami sekeluarga mau makan apa pak . Tolong usulan kami ini disampaikan pada fihak yang berwenang agar tanggul disekitar tambak kami ini diperbaiki “, ujar Shodikin ( 52 ) Ketua Petani Tambak Kali Ece desa Kedungmalang – Kedungmutih.

Shodikin yang telah puluhan tahun menjadi petani tambak mengatakan, selain tanggul yang rusak pintu-pintu air di sepanjang tanggul ini juga rusak terkena benturan ombak pasang dan banjir air hujan. Dengan rusaknya pintu air tersebut sangat mmenggangu aktifitas petani tambak , karena saat ini para petani tambak hanya mengandalkan air dari pasang surutnya air laut. Jika pintu-pintu air tersebut rusak maka sirkulasi air pasang atau surut terganggu, dan hal ini akan mengurangi ikan atau udang yang didapatkan oleh para petani tambak. Untuk memperbaiki tanggul atau saluran air dengan cara swadaya , jelas tidak memungkinkan , karena biaya yang dikeluarkan mencapai ratusan juta rupiah . Untuk tanggul yang rusak jika dihutung panjangnya lebih 500 meeter , sedangkan pintu air setidaknya ada dua saluran yang harus diperbaiki.

“ Kalau mengandalkan swadaya petani jelas tidak mungkin , karena hasil tambak saat ini tidak seperti dahulu. Untuk makan sehari-hari dengan hidup sederhana sudah alhamdulillah . Selain itu sebagian tambak anggota kami juga sudah terkena abrasi pantai sehingga dari waktu ke waktu luasnya berkurang ” keluh Ulin Nasrullah( 31 ) yang juga pengurus Petani Tambak kali Ece .

Melihat kenyataan itulah maka anggota kelompok sepakat untuk mengajukan proposal pada pemerintah agar tanggul dan pintu air mendapatkan perbaikan dari pemerintah . Dan saat ini yang baru dilakukan adalah meminta bantuan pada pemerintahan desa untuk mengusulkannya pada pemerintah daerah maupun pusat . Tanpa perbaikan tanggul dan pintu air hasil petani tambak akan semakin berkurang karena ancaman , banjir dan pasang gelombang air laut.

Sementara itu Hamzawi Anwar (49) Ketua KSU ”Margi Rahayu” desa Kedungmutih mengatakan perbaikan tanggul dan pintu air sudah sangat mendesak untuk dilaksanakan, itu semua demi peningkatan taraf hidup petani tambak. Mereka para petani tambak hidupnya hanya mengandalkan dari tambak , jika sarana prasarana tidak memadai maka akan terjadi hasil produksi yang semakin menurun. Jika hal ini terus berlangsung akan terjadi penurunan ekonomi para petani tambak utamanya daerah pesisir Demak dan Jepara.

Oleh karena itu dia menghimbau kepada pemerintah agar permohonan petani tambak ini segera ditindaklanjuti seperti halnya, pendalaman saluran air dan pembuatan tanggul khususnya daerah pertanian yang saat ini sudah selesai digarap baik untuk kabupaten Jepara dan Demak. Dengandiperbaikinya tanggul dan pintu air tambak tersebut akan menambah semangat para petani tambak dalam bekerja , karena tidak akan was-was lagi tambaknya kebanjiran. ” Mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi perbaikan tanggul SWD 1 , kalau tidak ya tahun depannya . Jika tidak ada perbaikan kasihan sekali para petani tambak ini ”, ujar Hamzawi Anwar yang juga pernah menjadi petani tambak.( Fatk.M)

Fatkhul Muin

Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun