Salah satu tingkat pendidikan yang cukup penting dalam rangka menyiapkan generasi muda terdidik untuk bangsa dan negara adalah pendidikan TK ( Taman Kanak-kanak ) , namun pada kenyataannya pendidikan anak paling bawah ini kurang mendapatkan perhatian pemerintah dari segi sarana prasarana maupun juga tenaga kependidikannya. Ini kelihatan kentara sekali jika kita perhatikan di pedesaan banyak sekolah TK yang tidak mempunyai gedung sebagai tempat KBM , jika adapun sarana prasarananyapun kurang memadai . Banyak sekolah TK yang gedungnya pinjam atau menggunakan fasilitas milik desa , dan juga bangunannya masih banyak yang kurang layak untuk pendidikan anak-anak.
[caption id="attachment_128706" align="aligncenter" width="300" caption="Nuryanto S Pd memberikan pengarahan pada guru-guru TK Wedung"][/caption]
Seperti halnya di kecamatan Wedung Kabupaten Demak salah satu wilayah pesisir di Jawa Tengah pendidikan TKnyapun banyak mengalami kendala yang perlu di tangani bersama-sama. Kebanyakan unit pendidikan TK ini dikelola oleh Pemerintahan Desa ataupun Yayasan , karena keterbatasan dana yang ada maka jalannya pendidikan inipun tidak bisa berjalan dengan baik. Untuk membiayai operasional saja mereka masih kesulitan apalagi memikirkan sarana prasarana seperti Gedung , mebeler dan juga Alat pembelajaran untuk anak. Oleh karena itu masih banyak sekolah TK yang ndompleng tempat milik desa , SD bahkan ada pula TK yang pinjam tempat orang lain. Ini semua dilakukan agar pendidikan anak-anak bisa terus berjalan.
“ Seperti di Wedung ini sekolah TK yang negeri hanya satu saja, semua statusnya swasta atau milik desa sehingga tidak semua TK disini memiliki sarana dan prasarana yang mencukupi , bahkan ada sekolah yang menggunakan fasilitas Balai Desa sebagai ruang belajar anak-anak . Kami mengharapkan uluran dari pemerintah untuk memikirkan sarana prasarana untuk anak-anak TK ini “ , ujar Ibu Endangkepala TK “ Budi Santoso” Bungo Wedungyang juga Ketua IGTKI( Ikatan Guru TK Indonesia ) kecamatan Wedung.
Ibu guru yang energik menambahkan, selain masalah sarana dan prasarana yang masih perlu peningkatan, ketenagaan kependidikan di tingkat TK ini juga perlu pembinaan dan bantuan. Untuk gaji mereka menurut pengamatan masih dibawah standart kelayakan kebanyakan mereka di gaji desa atau Yayasan masih jauh di bawah UMR Jawa Tengah yaitu masih banyak guru TK yang bergaji di bawah Rp 500 ribu perbulannya , bahkan saat ini masih ada yang hanya menerima 100 ribu rupiah. Hal ini wajar karena gaji mereka hanya mengandalkan sumbangan dari para orang tua atau wali murid, yang masih harus dipotong lagi untuk biaya operasional sekolah. Masalah lain yang dihadapi oleh pengelola TK adalah masih banyaknya guru yang belum berpendidikan S 1 , rata-rata guru TK yang ada adalah tamatan SLTA sederajat sehingga jika pemerintah menerapkan sertifikasi untuk mereka , ini menjadi masalah tersendiri.
Sementara itu Nuryanto, S Pd Pengawas TK/SD Kantor UPTD Dikpora kecamatan Wedungmengemukakan, Pendidikan TK di kecamatan Wedung umumnya milik Yayasan ataupun milik desa sehingga pengelolaan sepenuhnya diserahkan pada masing-masing pengelola . Kantor UPTD Dikpora sifatnya hanya membina dari segi tekhnis saja , oleh karena itu desa sebagai pengelola sekolah tersebut setiap tahunnya diseyogyakan untuk menganggarkan pendidikan TK ini setiap tahunnya lewat APB Desa , begitu juga untuk Yayasan. Namun demikian fihaknya berupaya agar pendidikan TK dikecamatan Wedung ini berjalan dengan baik dari segi sarana dan prasarananya, tenaga kependidikannya dan juga proses pembelajaran anak-anak.Salah satunya lewat pertemuan antar guru , kepala sekolah dan kegiatan-kegiatan lain yang menuju ke kemajuan pendidikan TK.Seperti kesejahteraan guru misalnya setiap tahunnya pemerintah telah memberikan tunjangan , beberapa gedung TK juga mendapat anggaran perbaikan, dan juga peningkatan guru lewat berbagai macam pelatihan.
[caption id="attachment_128707" align="alignnone" width="500" caption="Guru TK mendengarkan pengarahan "][/caption]
“ Memang belum semua sekolah TK merasakan hal ini , namun demikian untuk waktu yang akan datang hal ini akan terus kami lakukan secara berkelanjutan , seperti hari ini lewat pertemuan guru-guru TK se kecamatan Wedung ini kami menyatukan tujuan agar pendidikan TK di kecamatan Wedung ini dapat berjalan dengan baik “, papar Nuryanto yang mengaku baru 1 tahun menduduki jabatan sebagai Pengawas Sekolah di UPTD Dikpora Wedung.
Harapan yang sama juga dikatakan oleh S. Jumiati kepala TK “ Putra Bakti “ desa Kedungmutih , meskipun sudah puluhan tahun sekolahnya berdiri dari segi sarana prasaranya masih sangat kekurangan hal ini tidak ada dana khusus untuk merehab gedung tersebut. Sementara iuran dari wali murid jumlahnya tidak begitu besar , untuk kebutuhan gaji guru dan opersional pembelajaran masih kurang. Oleh karena itu dia mengharapkan pembinaan yang berkelanjutan dari pemerintahagar pendidikan TK ini berjalan dengan baik seperti halnya SD, SMP atau sekolah diatasnya.
“ Kalau di kota TK biayanya besar itu sudah biasa , kalau di pedesaan diterapkan biaya yang tinggi anak mereka dibiarkan tidak sekolah , jadi kasihan mereka itu “ , ujar ibu S . Jumiati yang telah lebih dari 20 tahun mengajar anak-anak TK. ( FM )
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H