Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemburu Dilarang Masuk !!!!!

12 Mei 2010   15:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:14 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_139529" align="aligncenter" width="300" caption="Papan sakti untuk mengusir pemburu dari desa"][/caption]

Belum lama ini saya berkunjung ke desa Jungpasir kecamatan Wedung kabupaten Demak , sebuah desa yang cukup subur tanahnya , sehingga tidak ada tanah yang gersang tanpa tanaman. Aktifitas seluruh warganya juga cukup tinggi mobilitasnya selain bertani, berkebun banyak pula yang merantau ke ibu kota Jakarta sebagai pedagang buah dan pengelola kantin sekolah. Dengan suasana yang aman dan nyaman sehari-hari itulah maka warga desa ini tidak mau diganggu oleh ulah para pendatang yang membuat rusuh suasana desa. Salah satu bentuk kesepakatan itu tertuang dalam beberapa papan nama yang yang tersebar diseluruh pojok desa.

Dalam papan tersebut tertulis dengan jelas “ DILARANG MASUK” ,PEMULUNG,PEMBURU TOKEK,CICAK, PEMBURU ULAR, PEMBURU GARANGAN.

Menurut Supardi (45) salah seorang warga desa tersebut mengatakan, dipasangnya papan tersebut dikarenakan banyaknya pendatang dari luar yang ingin berburu hewan tersebut diatas untuk dijual. Apalagi ketika maraknya perdagangan tokek beberapa waktu ini , setiap hari puluhan orang memburu dan mencari hewan melata tersebut. Dengan kedatangan mereka itu membuat kondisi desa kurang aman , banyak pemburu liar atau pemulung tersebut yang berbuat kurang baik dengan merusak lingkungan atau banyak yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan misalnya mencuri barang milik warga. Untuk menghindari hal-hal yang kurang baik tersebut maka warga sepakat memasang papan nama larangan di setiap sudut desa.

“ Hasilnya cukup efektif dalam rangka menghindari hal-hal yang tidak diinginkan , selain itu kondisi lingkungan juga nyaman karena hewan-hewan tersebut juga sebagai keseimbangan alam , misalnya tokek dan cicak makam nyamuk , sedang ular biasanya makan tikus sawah “ , ujar Supardi menjelaskan (FM)

Fatkhul Muin

Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun