Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panjat Pinang atau Lorodhan Meriahkan HUT RI di desa Pesisir Demak

18 Agustus 2015   09:06 Diperbarui: 18 Agustus 2015   09:13 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demak - Panjat pinang atau orang jawa menyebut lorodan merupakan lomba tradisional yang digelar untuk memeriahkan berbagai event tradisi di desa pesisir . Tak ketinggalan pula ketika moment memeriahkan HUT RI yang ke 70 belum lama ini . Kapan dimulainya tradisi ini semua orang tidak tahu jawabnya sejak dulu sudah ada.

Seperti halnya desa pesisir Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak . Setiap tahun ada gelaran lomba panjat pinang ini . Meski sekarang digantikan dengan bambu namun istilah panjat pinang masih terdengar karena sudah membudaya.Pinang sekarang sulit didapat sehingga bamboo menjadi alternative.

“ Maunya sih pakai pinang ,namun karena bahannya sulit di dapat ya kita pakai bamboo yang panjang. Kita haluskan dengan ampelas lalu kita beri oli bekas dan paselin jadinya ya tidak kalah serunya dengan pohon pinang “, kata Afifudin (22) Ketua perkumpulan remaja Lowo Night RT 01 RW 03 pada kabarseputarmuria.

Afif mengatakan kelompoknya yang beranggotakan remaja sebanyak 20 orang ini sudah lima kali menggelar lomba HUT RI . Selain lomba panjat pinang masih ada lomba tradisional lainnya misalnya makan kerupuk , masukkan pensil dalam botol, masukkan caping sampai dengan ambil uang dalam ember dan buah.

Pembiayaan lomba dalam memeriahkan HUT RI yang ke 70 ini adalah swadaya anggota perkumpulan remaja ditambah dengan sumbangan warga. Untuk lomba panjat pinang ini anggaran yang dibutuhkan sekitar satu juta rupiah . Diantaranya untuk membeli bamboo , dan juga beragam hadiah yang ditempatkan diatas. Ada makanan, minuman , pakaian , mainan anak-anak sampai dengan alat elektronik seperti kipas dan magic jar.

Selain menggelar lomba malam hari menjelang tanggal 17 Agustus di arena lomba juga digelar malam tirakatan. Diisi dengan do’a bersama dan juga selamatan seluruh anggota perkumpulan. Mereka berdo’a agar Indonesia selalu aman ,nyaman dan juga semakin maju. Mereka juga berharap seluruh anggota perkumpulan dan warga desa Kedungmutih aman tentram dan lancar ekonomominya.

“ Ya kita berharap kegiatan lomba HUT RI di kampung kami terus bisa dilaksanakan. Ke depan kita akan menggandeng pemerintahan desa dan juga sponsorship agar kegiatan ini lebih meriah lagi “, tambah Afif.

Lomba yang berlangsung di halaman RA Ribhul Ulum berlangsung dari pagi hingga sore menjelang malam hari. Panjat pinang merupakan lomba yang cukup di gemari seluruh warga karena serunya. Terbukti hadiah diatas yang disediakan panitia baru bisa diturunkan pas azan maghrib. (Muin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun