Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lonthong Pecel Warung Mang Godheg Perlu di Coba, Rasanya Juga Mak Nyus

22 Maret 2010   13:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:16 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Desa Tedunan kecamatan Kedung kabupaten Jepara saat ini bisa dikatakan tidak terisolir seperti dahulu, selain kondisi sosial masyarakatnya yang banyak berubah juga kondisi fisik desa juga selangkah lebih maju . Selain itu pula desa ini juga menjadi daerah penyangga antara desa Purwogondo menuju Kedungmalang dan juga dari Pecangaan menuju ke Kedungmalang salah satu desa pesisir terakhir yang di kenal sebagai desa pinggir pantai yang menghasilan garam , ikan dan udang. Apalagi setelah jalan-jalan tersebut di hotmik mulus maka desa-desa yang terisolir kini membuka diri untuk dikunjungi warga desa lainnya. Hal ini bisa dilihat jika hari Minggu, Jum’at dan hari libur lainnya jalan-jalan di sekitar desa Tedunan cukup ramai dengan hilir mudiknya warga sekitar Pecangaan, Kalinyamatan yang ingin Jalan-jalan santai menuju ke desa Kedungmalang atau ke Jepara . [caption id="attachment_99931" align="aligncenter" width="300" caption="Lonthong Pecel bikinan Mang ghodeg"][/caption] Melihat peluang itulah maka Muryadi ( 34 ) warga desa Tedunan membuka usaha warung pinggir jalan yang menyediakan menu makanan dan minuman untuk warga sekitarnya atau para pengunjung lain yang kebetulan mampir untuk sekedar melepas dahaga ataupun niat makan karena lapar. Menu yang ia sediakan untuk minumannya ada Es campur, Es teh, Kopi hangat sedangkan untuk makanannya adalah spesial Lonthong Pecel. Selain itu pula ia juga menyediakan berbagai macam gorengan khas pesisir ada bakwan , pisang goreng, tahu goreng dan tidak ketinggalan sate telur puyuh dan juga telur asin yang merupakan produk lokal desa Tedunan dan sekitarnya. Semua makanan atau minuman yang ia sajikan merupakan hasil karyanya sendiri , bukan titipan dari usaha orang lain hal ini ia maksudkan agar cita rasanya tidak mengecewakan pelanggan. ” Alhamdulillah Mas kurang lebih saya membuka warung ini sudah 4 tahun , kelihatannya lancar-lancar saja pelanggan semakin banyak , oleh karena itu jika ada rejeki lebih saya ingin buat warung permanen meskipun kontrak. Soalnya warung yang saya tempati ini kan dipinggir jalan raya jadi bangunannya ya sederhana seperti ini ”, tutur Muryadi Minggu (21/3) di warungnya depan SD Tedunan Jepara. Muryadi yang pernah gonta-ganti profesi ini mengungkapkan, ide untuk membuat warung pinggir jalan ini berawal dari kebangkrutannya sebagai pengusaha konveksi , setelah usahanya membuat pakaian jadi jatuh yang tersisa hanya satu sepeda motor , maka sepeda motor itupun ia lego untuk dijadikan modal membuat warung. Awal membuka usaha warung itupun masih ada kendala dari fihak-fihak yang kurang suka usahanya itu , namun berkat ketekunannya dan bantuan istri dan kedua adiknya maka usaha yang dibangunnya itu lambat laun menuai hasil. Jumlah pelanggannya dari waktu ke waktu bertambah banyak dan jam bukanyapun lebih panjang. Untuk pagi hari jam 8 warungnya mulai buka yang menunggu istrinya sampai dengan menjelang sore yang kemudian digantikan oleh adiknya sampai dengan jam 9 malam. Habis jam 9 malam hingga pagi hari menjelang ia yang menggantikannya. ” Untuk s malamnya biasanya yang banyak mangkal di sini para anak –anak muda , dan juga satu dua pedagang malam yang mau berangkat ke pasar menjual dagangannya pada menjelang pagi hari, biasanya mereka ngopi sambil ngobrol-ngobrol . Ya karena sudah langganan meskipun agak berat ya kami layani wong namanya rejeki kok ditolak ”, ujar Muryadi yang akrab disebut pak godhek karena rambut di bawah telinganya yang cukup lebat. [caption id="attachment_99938" align="alignnone" width="300" caption="Es campur puter juga tak kalah segarnya nyam..nyam"][/caption] Untuk ukuran warung desa menu yang disediakan di warung pak ghodeg ini cukup merakyat, sepiring lonthong pecel , satu mangkok besar es campur ditambah dengan beberapa gorengan tidak menghabiskan uang Rp 10.000,- . Oleh karena itu tidak mengherankan jika warung ini cukup banyak pembelinya , ada yang ingin merasakan Es campur mangkuk besar , Wedang kopinya yang manis , beraneka gorengan sampai dengan lonthong pecel yang pedas menggigit. Keramaian itu bertambah jika musim laut ramai dan juga ketika sawah penduduk panen , para warga banyak yang keluar malam untuk menikmati hidangan warung Mang Godheg ini . Nah bagi pembaca dimana saja berada jika kebetulan mampir ke desa Tedunan Kecamatan Wedung kabupaten Demak ini dapat mampir dan merasakan kelezatan , kemeriahan serta kemurahan warung Mang Godheg ini , untuk lokasinya pinggir jalan raya Kedung – Pecangaan depan SD Tedunan 1 silakan mencoba rasanya mak ................... Nyus (FM) Fatkhul Muin Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir ( http: www.For-Mass.Blogspot.com )

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun