Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Money

KelomWan “ Sri Makmur” Kalianyar Jepara Hasilkan Garam Iodium Dari Lahan Plastik

3 November 2013   21:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:38 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_275809" align="aligncenter" width="540" caption="Ibu Sutiah sedang memanen garam iodium"][/caption]

JeparaIbu –ibu yang berprofesi sebagai buruh gendong garam di desa Kalianyar kecamatan Kedung kabupaten Jepara mempunyai kegiatan baru. Semenjak mereka berkelompok dalam Kelompok Wanita “ Sri Makmur” mereka memproduksi garam iodium dari lahan yang tidak jauh dari rumahnya.

Di samping rumahnya itu Ketua Kelompok Ibu Sutiah bersama 9 ibu-ibu buruh gendong lainnya membuat lahan garam yang terbuat dari plastic tebal berwarna hitam. Dengan membuat petak-petak kecil berukuran 1 X 2 meter di lahan 15 meter persegi itu mereka bisa memanen garam beriodium setiap 3-4 hari sekali.

“ Kami mulai membuat garam dengan lahan plastic ini sekitar satu bulan. Sehingga hasilnya belum maksimal musim hujan sudah keburu datang “, kata Ibu Sutiah ketua kelompok “ Sri Makmur “ pada FORMASS.

[caption id="attachment_275811" align="aligncenter" width="540" caption="Lahan garam dibuat dari plastik khusus berwarna hitam"]

13834871991590369368
13834871991590369368
[/caption]

Ibu Sutiah yang didampingi ibu Mariam ( Sekretaris) dan Ibu Muzawidah ( bendahara) mengatakan. Plastik untuk lahan garam tersebut adalah bantuan dari pemerintah yang bertujuan untuk menambah penghasilan bagi ibu-ibu buruh gendong di desanya. Selain itu pula ada juga pelatihan yang berkaitan dengan pembuatan garam beriodium dengan media plastic.

Menurut Ibu Sutiah membuat garam iodium dengan  media plastic cukup mudah . Selain lahan yang baik , air asin tua ketekunan juga sangat dibutuhkan. Yang pertama dilakukan setelah lahan siap adalah mengisi air tua ke dalam lahan ditambah dengan ramsol juga zat  iodium .

Adapun penangannya adalah jika air mulai surut harus di tambah. Selain itu kebersihan lahan juga dijaga jangan sampai ada kotoran yang masuk. Adapun masa panen dibutuhkan waktu 4 – 5 hari. Jika panasnya cukup kuat dalam waktu 3 hari air saja garam bisa di panen.

“ Alhamdulillah di lahan yang tidak begitu luasnya ini kelompok kami sudah panen lebih 20 zak garam iodium. Siapa yang mau membeli kami persilahkan menghubungi saya “, kata Ibu Sutiah.

[caption id="attachment_275812" align="aligncenter" width="540" caption="Ibu Sutiah dan temannya tunjukkan garam iodium dari lahan plastik"]

1383487350649652097
1383487350649652097
[/caption]

Menurut ibu Sutiah garam yang dihasilkan di lahan plastic ini kualitasnya lebih bagus dibandingkan  dengan garam yang dibuat di media tanah liat. Warnanya lebih putih bersih , meski Kristal tidak besar namun cukup padat sehingga cocok untuk garam konsumsi . Apalagi sudah ada zat iodiumnya sehingga  dikemas bisa langsung dijual.

Ketika ditanya kendala, Ibu Sutiah mengatakan saat ini kelompoknya masih membutuhkan peralatan untuk operasional garam . Alat yang dibutuhkan diantaranya adalah bakul plastic untuk memanen 20 biji. Pipa paralon untuk mengalirkan air ke lahan pembuatan garam , terpal plastic untuk menutupi lahan garam dari air hujan . Serta gudang garam untuk menyimpan hasil panen.

“ Alhamdulillah Pak Bupati Jepara Ahmad Marzuki sudah datang kesini melihat dari dekat pembuatan garam iodium ini . Mudah-mudahan usul kami ini mendapat respon dari bapak bupati”, kata ibu Sutiah. (Muin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun