Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasihan !!!!Siti Nur Chayati 10 Tahun Berkhidmah Berharap Jadi Guru PNS

3 Mei 2012   06:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:48 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siti Nur Chayati, S Pd I Magelang - Bagi Siti Nurchayati, S.PdI  (37) guru Wiyata Bhakti SD Banyubiru 2 kecamatan Dukun kabupaten Magelang mengajar adalah kesibukan rutinnyua setiap hari . Meski saat ini statusnya masih GTT (Guru Tidak Tetap ) karena belum diangkat menjadi PNS namun itu tidak mengurangi niatnya mengabdi untuk mendidik anak bangsa. Oleh karena itu selain menjadi guru di kelas mengampu satu mata pelajaran iapun membina siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler pramuka , Tata Upacara Bendera dan kegiatan lainnya. ” Habis bagaimana lagi udah sejak dulu cita - cita saya menjadi guru seperti bapak saya yang sudah pensiun. Oleh karena setamat D II PAI di Universitas Cokro Aminoto Yogyakarta saya Wiyata Bhakti di MI Muhammadiyah Sawangan mulai tahun 2003 sampai dengan tahun 2010 ”, cerita Siti Nur Chayati . Dalam jangka waktu hampir sepuluh tahun itu ia bergelut dengan anak-anak mempraktekkan ilmu mengajarnya yang didapatkan di bangku kuliah. Meski dengan honor yang seadanya ia berkhidmah dalam rangka mendidik generasi penerus bangsa . Untuk lebih profesional dan juga karena tuntutan maka disela-sela waktu mengajarnya itu ia sempatkan kuliah lagi SI di universitas yang sama sehingga pada tahun 2011 ini ia merampungkan dan meraih gelar Sarjana. Jika dilihat dari honor yang didapatkan menjadi Guru Wiyata Bhakti siapapun akan merasa kasihan karena besarnya tidak seberapa . Untuk biaya perjalanan beli bensin saja masih kurang , namun karena dilandasi harapan ke depan untuk menjadi guru PNS seperti yang lainnya maka hambatan itupun ia tepis. Oleh karena itu semangat mengajarnya tidak pernah kendor , justru anak-anak semakin dekat sehingga sehari tidak mengajar rasanya ada yang kurang. ” Namun ketika saya beraudien dengan salah satu pejabat di Kementrian Agama kabupaten Magelang mempertanyakan status Wiyata Bahkti dan kesejahteraan ada jawaban yang kurang mengenakkan. Sepertinya mereka cuci tangan dan menyarankan untuk pindah berwiyata bhakti di SD ”, kata Siti Nur Chayati. Oleh karena itu meski sudah mempunyai modal masa kerja hampir sepuluh tahun berkhidmah di MI Muhammadiyah Sawangan iapun mohon pamit. Tahun pelajaran 2011 iapun pindah mengajar di SD Banyubiru 2 kecamatan Dukun kabupaten Magelang. Di sekolah baru ini ia mengajar PAI membantu guru agama PNS yang kesehatannya agak terganggu. Kepindahannya berwiyata bhkati di SD Negeri itu dengan harapan keinginannya untuk menjadi guru PNS segera terkabul seperti cita-citanya sejak kecil. Nur Chayati bersama teman dan siswa SD Banyubiru 2 Di SD Banyubiru 2 ini meskipun berstatus guru wiyata bhakti namun keaktifannya mengajar tidak mau dikalahkan dengan guru yang lainnya. Selain mengajar PAI waktu senggangnya dipergunakan untuk membina anak-anak dalam berbagai kegiatan . Terakhir hasil binaannya dalam lomba TUB ( tata upacara Bendera ) dan PBB ( peraturan baris berbaris ) siswa asuhannya meraih juara 1 tingkat kecamatan Dukun . Selain itu ia masih membina beberapa kegiatan lain sehingga waktunya praktis dihabiskan di sekolah. ” Karena sejak pagi hingga siang waktu saya habis di sekolah , maka saya tidak punya waktu luang untuk kegiatan lain , sore hingga malam hari saya pergunakan untuk istirahat. Seperti ini mestinya hari Jum’at saya ke Demak untuk jagong manten namun karena tugas disekolah saya datang hari ini Minggu karena sekolah libur ”, tambah Nurchayati. Menurut Siti Nur Chayati guru wiyata bakti di Kabupaten Magelang yang bernasib sama dengan dirinya masih ratusan orang . Bahkan dari data yang ada usianya mereka banyak yang melebihi 40 tahun .Oleh karena itu lewat media ini dia mengharapkan pembuat kebijakan utamanya pemerintah pusat untuk memberi hak istimewa pada guru wiyata bhakti yang berusia lanjut untuk bisa diangkat menjadi PNS atau memberikan tunjangan khusus. ” Terus terang waktu mereka dihabiskan untuk mengajar dan mendidik anak-anak dengan imbalan yang seadanya .Oleh karena itu sudah sepantasnya mereka diberikan penghargaan tersendiri . Ini terjadi guru yang mengajar saya dulu kini menjadi teman saya sesama guru wiyata bhkati ”, tukas Nur Chayati. (Fatkhul Mn)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun