Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jalan atau Kubangan Kerbau Ya?

22 Januari 2010   08:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:20 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

sebuah ruas jalan yang mirip kubangan kerbau

Jika musim penghujan tiba jalan-jalan disebagian kecamatan Wedung kabupaten Demak bagaikan kubangan kerbau yang sewaktu-waktu melahap mangsanya. Jalan-jalan itu adalah jalan desa yang masuk kategori desa pinggiran atau desa terisolir, contohnya saja desa yang jalannya masih memprihatinkan adalah jalan desa Menco – Babalan – Kedungmutih yang jaraknya kurang lebih 15 Km. Jalan desa Kedungmutih – Kedungkarang – Tedunan yang jaraknya sekitar 14 km . Padahal kedua ruas jalan tersebut adalah jalan vital yang digunakan oleh masyarakat dalam rangka memacu partumbuhan ekonomi masyarakat desa. Jika musim kemarau kerusakan jalan ini tidak begitu terasa meskipun warga yang tinggal di jalan tersebut resah karena debu yang beterbangan sepanjang hari jika dilewati oleh truk-truk pengangkut garam yang setiap harinya hilir mudik.Nah jika musim penghujan tiba jalan yang dahulunya berdebu , setelah hujan sepanjang hari mengguyur menjadi sungai-sungai kecil yang penuh bebatuan yang siap menerkam setiap pengendara. Sepeda atau sepeda motorpun kesulitan untuk melewati jalan ini , apalagi kendaraan bermuatan praktis tidak dapat melewatinya dan harus digantikan oleh transoprtasi lain yaitu perahu.

“ Jika musim penghujan tiba harga garam mulai beranjak naik karena stok pengepul sudah menipis , namun sayang kenaikan harga itu harus di kurangi lagi beaya transportasi yang besar , karena truk-truk tidak dapat menuju desa kami karena jalan yang becek, sehingga meskipun ada kenaikan harga harus dipangkas beaya tranpot melewati perahu jadi ja sama saja tidak ada peningkatan harga “ ujar Muhdi (45) Kepala Desa Kedungkarang yang desanya merupakan sentra produksi garam rakyat.

Kerusakan jalan yang cukup parah terjadi di desa Kedungmutih , jalan beton sepanjang 300 meter kondisinya ambles disana-sini , sehingga menyulitkan kendaraan yang melewatinya bila tidak membawa muatan jika dipaksakan kendaraan bisa jalan meskipun pelan-pelan. Namun jika membawa muatan dapat dipastikan kendaraan akan selip atau bahkan ambles, hal ini pernah dialami sebuah truk yang membawa muatan garam harus membongkar muatannya karena rodanya ambles di jalan yang rusak. Akibatnya selain waktu yang hilang percuma , juga harus mengeluarkan beaya tambahan untuk bongkar dan naikkan muatan lagi ke dalam truk.

Kepala Desa Kedungmutih Hamdan (54) mengatakan kondisi jalan di desanya memang sudah waktunya untuk dimintakan perbaikan kepada pemerintah daerah, karena jalan beton tersebut sudah hampir sepuluh tahun umurnya dan belum mendapat perbaikan . Sudah berkali-kali dia dan lembaga desa telah membuat proposal pada pemerintah daerah agar mendapatkan dana perbaikan , namun sampai sekarang permohonan itu belum terealisasikan. Padahal jalan tersebut sangat dominan dalam rangka membuka keterisoliran desa –desa disekitarnya. Selain itu desa desa pinggiran ini sangat potensial sumberdaya alamnya , seperti penghasil garam rakyat yang cukup besar , daerah perikanan dan nelayan dan juga ada desa yang pertaniannya cukup luas. Jika potensi ini ingin dikembangkan secara baik maka sarana transportasi jalan ini harus diperhatikan dengan baik, tidak hanya musim kemarau saja bisa dilewati kendaraan angkutan , musim hujanpun jalan ini harus lancar.

“ Mudah-mudahan tahun 2010 ini ada perbaikan jalan desa Kedungmutih ini , jika tidak masyarakat akan sulit berkembang dari sector usahanya karena terhalang buruknya jalan . Jika musim penghujan tiba desa-desa pinggiran kembali terisolir lagi “ , Ujar Hamdan.

Dari pantauan kondisi jalan-jalan di kecamatan Wedung masih jauh dari kelayakan ,oleh karena itu perlunya perhatian pemerintah untuk memperbaikinya , dengan perbaikan jalan tersebut tentunya akan mempermudah transportasi warga dalam rangka memasarkan hasil bumi mereka. Dengan kelancaran transportasi ini juga akan meningkatkan perekonomian warga desa yang kebanyakan masih dibawah kemiskinan. Untuk itulah peran pemerintah sangat diperlukan dalam hal ini. (Fatkh.M)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun