[caption id="attachment_89599" align="aligncenter" width="300" caption="Garam iodium lumba-lumba"][/caption]
Produksi garam beryodium produksi pabrik Garam Iodium Kelompok Usaha Bersama (KUB) Lancar Sejahtera Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung menunjukkan perkembangan yang kian pesat. Selain kemampuan memproduksi garam yang semakin besar, hasil produksinya juga telah menembus pasaran Jawa Tengah dan Jawa Barat. Untuk pasaran local hampir semua pasar tradisional di kabupaten Demak menjual produk garam merk “ Lumba- Lumba “ ini . Hal itu disebabkan adanya sosialisasi dari instansi pemerintah yang dengan gencar mempromosikan produk garam Iodium Demak ini ke berbagai kalangan.
Ketua KUB “ Lancar Sejahtera “ Hamdan Sumadi menuturkan, kemampuan pabrik dalam memproduksi garam beryodium perhari mencapai 3 ton. Satu ton dalam bentuk kemasan dan dua ton curah. ”Biaya produksi perbulannya mencapai Rp 117 juta, termasuk untuk pengadaan garam krosok yang mencapai Rp 100 juta sendiri. Kemudian garam beryodium dalam kemasan 200 gram kita jual dengan harga Rp 300-500 tergantung dari harga bahan baku,” ujar Hamdan pada Mitra Pos di pabrik belum lama ini .
Disampaikan pula, garam Kedungmutih yang diberi merk “ Lumba-Lumba” itu telah memperoleh pangsa pasar di sejumlah daerah. Selain di Demak, pemasaran garam juga telah mencapai Indramayu , Subang Jawa Barat dan Kabupaten Boyolali , Kebumen Jawa tengah . Selain itu fihaknya terus mengadakan trobosan baru dalam hal pemasaran , selain secara off linepromosi juga dilakukan secara on line menggunakan social media yang ada di internet. Hal itu dilakukan agar garam Iodium produk kabupaten Demak ini bisa di kenal di seluruh Indonesia.
”Kami memang menjual garam beryodium dalam bentuk kemasan dan curah. Pokoknya permintaan konsumen apa saja kami layani , selain di Jawa Tengah produk kami juga sudah sampai Indramayu dan Subang Jawa Baratdan untuk ke depan produk garam Iodium ini kami proyeksikan sampai di pulau Kalimantan lewat Pelabuhan Semarang ” ujar Hamdan yang juga Kepala Desa Kedungmutih sambil memberikan no HP nya 081325553402.
Dalam hal pemasaran di tingkat lokal, lanjut dia, pihaknya memperoleh bantuan dari beberapa lembaga. Di antaranya Dinas Kesehatan, Disperindag, PKK, puskesmas-puskesmas dan sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Demak. ”Dibantu lembaga-lembaga tersebut, hasil produksi kami laris manis. Bahkan kami kewalahan untuk memenuhi pesanan dari luar Demak. Karena itu kami bertekat akan meningkatkan kemampuan produksi dengan kembali menambah mesin,” kata Hamdan. [caption id="attachment_89600" align="aligncenter" width="300" caption="Pengepakan garam iodium"]
Dia menambahkan, garam produksinya tergolong sehat dan layak konsumsi. Proses produksi dilakukan berpegang pada aspek-aspek yang sesuai dengan standar baku. ”Garam krosok awalnya kita cuci. Setelah itu kita open. Kemudian kita giling dan diyodiumisasi, baru dikemas. Semua proses kita lakukan secara cermat,” ujarnya.
Seperti diketahui, awal pendirian pabrik garam memperoleh bantuan dari pemerintah daerah dan pusat. APBD Kabupaten tahun 2008, mengalokasikan dana sebesar Rp 160 juta untuk pengadaan bangunan. Kemudian dana yang dari APBN digunakan untuk pengadaan mesin. KUBe Lancar Sejahtera juga berkontribusi sebesar Rp 100 juta untuk pembuatan gudang penampungan garam krosok. Namun demikian dalam perjalanan masih ada kendala yang menghadang yang berkaitan dengan jalan menuju pabrik . Jika musim penghujan jalan sepanjang 600 meterkondisinya memprihatinkan sehingga mengganggu perjalanan pengirimangaram ke sejumlah daerah.
“ Kami mohon untuk tahun 2011 atau 2012 yang akan datang pemerintah kabupaten Demak mengalokasikan dana APBD untuk perbaikan jalan menuju gudang agar lancar baik musim kemarau atau penghujan “ harap Hamdan menutup sua dengan Mitra Pos . (FM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H