Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Apa yang Membuat Anak Muda Jepara Tak (Lagi) Lirik Profesi Tukang Kayu?

23 September 2024   07:18 Diperbarui: 25 September 2024   09:09 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Heru Prasetyo Tukang Meubel Jepara dari desa Surodadi kec. Kedung kab. Jepara(Foto: Pak Muin)

Jepara -- Selain kesulitan mencari tukang ukir di Jepara kini juga mulai kesulitan mencari tukang kayu pembuat mebel . 

Anak muda lulusan SMA/MA/ SMK lebih tertarik pekerjaan lain dibandingkan dengan bekerja sebagai tukang kayu. Hal ini membuat brak brak pembuat mebel semakin lama semakin sepi.

Hal itu dikatakan Sukahar warga desa Panggung kecamatan Kedung yang membuka usaha pembuatan perabotan khususnya buffet terbuat dari kayu jati. 

Saat ini hanya ada 1 tukang kayu saja yang bekerja di gudangnya pinggir jalan raya Panggung -- Sowan Kidul. Itupun warga desa Surodadi yang dekat dengan tempat kerja.

"Ya gimana lagi maunya sih ingin 3-4 orang tukang yang bekerja disini , namun karena sekarang cari tukang kayu sulit ya meski hanya satu tetap kerja terus. Yang penting setiap hari masuk dan bisa selesaikan pekerjaan membuat buffet seperti ini", kata Sukahar pada kabarseputarmuria Minggu 22/9/2024.

Sukahar mengatakan , usaha pembuatan mebel dari kayu jati merupakan salah satu usaha yang ia tekuni sejak lama selain juga menyewa lahan garam jika musim kemarau. 

Sebelum membuat mebel untuk kebutuhan local saat ini. Ia pernah juga membuat mebel untuk kebutuhan ekspor lebih 10 tahun.

"Sebelum membuat buffet seperti ini saya pernah buka usaha buat mebel untuk kebutuhan ekspor. Namun karena permintaan yang semakin turun akhirnya membuat mebel yang mudah dijual untuk kebutuhan lokalan saja. Ini kami jual ke mitra dalam bentuk mentahan", tambahnya.

Ia mengakui usaha mebel sekarang hasilnya tak setinggi dan selancar dahulu. Namun karena masih ada permintaan usaha ini tetap dilanjutkan sampai sekarang . Sehingga meski hanya ada 1 tukang kayu usaha ini tetap jalan setiap harinya.
Upah Masih Layak

Heru Prasetyo tukang kayu pembuat mebel asal desa Surodadi kecamatan Kedung mengatakan , upah tukang kayu sebenarnya masih layak untuk ditekuni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun