Demak - Desa Mutih Kulon kecamatan Wedung kini selangkah lebih maju dalam pemberdayaan ekonomi warga. Warga secara mandiri berinisiatif untuk mengembangkan usaha ternak kambing yang ramah lingkungan . Lewat Istana Farm di desa sudah ada 8 kandang permanen yang berisi kambing aneka jenis 10 -15 ekor.
Kandang kandang kambing berbahan kayu diatas pondasi cor menempati lahan desa. Warga utamanya perantauan ingin memberdayakan ekonomi warganya lewat ternak kambing. Mereka mengeluarkan modal untuk membuat kandang dan juga isinya berupa kambing. Sedangkan yang merawat adalah warga yang kehilangan pekerjaan atau tidak mempunyai pekerjaan pokok.
Ide ini di gagas salah satu perantau asal desa Mutih Kulon H. Ali Fathoni dan kakaknya Ahmad Razik . Ia melihat potensi desa Mutih Kulon yang cukup bagus untuk  pengembangan usaha ternak kambing. Selainn  banyak hijauan sebagai pakan ternak . Juga ada tempat khususnya lahan milik desa yang belum terpakai.
" Saya punya gagasan itu sejak lama  selanjutnya saya  di tindak lanjuti dengan kesepakatan dengan pihak desa yaitu Kepala desa Pak Ma'al. Nah akhirnya tercapai kesepakatan  kemudian mulai membuat satu kandang . Selanjutnya fihak desa juga membuat satu kandang  , selanjutnya ada yang gabung lagi dan seterusnya  sekarang ada 8 kandang dan nanti target sekitar 15 kandang  ", kata Ali Fathoni Senin 9/9/2024
Pemilik kandang adalah para perantau di Jakarta yang kebanyakan membuka usaha di pasar Induk sebagai pedagang buah seperti dirinya. Ide ini kemudian ia lontarkan kepada teman teman seprofesi di Jakarta. Ide itupun disambut posistif beberapa teman bergabung keudian mengeluarkan modal untuk membuat kandang di kampung
Modal yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha ternak kambing ini satu unit kandang beserta isinya sekitar Rp 40 juta rupiah. Untuk pembuatan kandangnya habis sekitar Rp 20 juta terbuat dari kayu dan tiang dan penyangganya dari beton atau cor. Kandang dibuat permanen dan ramah lingkungan
Sedangkan untuk isinya berupa kambing jika membeli seharga Rp 2 jutaan . Satu kandang diisi 10 ekor kambing menghabiskan modal sekitar 20 jutaan. Namun jika diisi kambing yang kualitas bagus modalnya bisa bertambah banyak. Ada satu kambing yang seharga 3-4 jutaan. Untuk isi tergantung kemampuang modal
" Untuk isinya tergantung dengan modal yang ada kalau yang biasanya ya sekitar Rp 20 jutaan. Kalau kambingnya yang kualitas bagus misalnya harga Rp 4 jutaan , bahkan ada yang Rp 7 jutaan . Sehingga tergantung dari kebutuhan kalau modal banyak bisa diisi lebih ", tambah Ali Fathoni
Terkait hasil atau keuntungan menurut Ali Fathoni , Â memang belum dirasakan karena usaha ini belum ada satu tahun. Namun dari perkembangan di beberapa kandang sudah ada kambing yang melahirkan. Sehingga meskipun terlihat nyata namun ia optimis jika usaha ini tetap ada hasil atau menguntungkan.
" Ini kita usaha system kemitraan para penjaga atau perawat kandang ini tidak dibayar harian atau bulanan. Namun sistemnya adalah bagi hasil atau maro ( jawa ) jika kambing yang dipelihara beranak 10 misalnya maka yang 5 bagian pemilik kambing dan yang 5 bagian perawat atau penjaga ", jelas Ali Fathoni .
Agus warga Mutih Kulon perawat kambing di Istana Farm mengatakan, ia dulunya kerja di Jakarta usai Covid 19 ia balik kampung . Di kampung ia kerja serabutan seadanya untuk menyambung hidup. Ketika Istana Farm berdiri ia kemudian direkrut untuk menjaga salah satu kandang di Istana Farm ini.