Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Seni Barongsai Tri Mukti Welahan Jepara, Berawal dari Kelenteng

7 September 2024   13:02 Diperbarui: 7 September 2024   13:04 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash


Jepara -- Karnaval atau arak arak tanpa pegelaran seni rasanya sepi atau hambar . Salah satu kesenian yang sering memeriahkan acara karnaval adalah Barongsai. Sesuai namanya kesenian ini berujud Barong atau singa yang berasal dari negeri China. Awalnya kesenian Barongsai ini hanya di pentaskan di Kelenteng saja.

Namun sejak era pemerintahan Gus Dur ini kesenian Barongsai ini boleh ditampilkan di muka umum. Tidak hanya untuk kegiatanperibadatan. Namun boleh dipentaskan di pesta pesta rakyat. Kegiatan arak arakan sampai karnaval HUT kemerdekaan RI juga boleh ditampilkan untuk memeriahkan.

" Kesenian ini semenjak kecil saya tinggal di kelenteng Welahan sudah ada. Tapi yang main  hanya orang dalam kelenteng saja. Tapi sejak Gus Dur Presiden kesenian ini boleh ditampilkan di kegiatan masyarakat. Jadi anak anak Welahan akhirnya mendirikan kesenian Barongsai ini namanya Tri Mukti ", kata Sudaryoko salah satu pendiri kesenian Barongsai Tri Mukti Welahan.

Sudaryoko menceritakan , awalnya anak anak latihan di dalam kelenteng karena tidak mempunyai peralatan . Setelah mereka mahir bermain barongsai kemudian mulai pentas di luar karena tidak punya peralatan awalnya menyewa . Setelah itu ada uang kas sedikit demi sedikit akhirnya bisa membeli peralatanmulai dari barangsai , liang liong atau naga dan juga peralatan mjusik untuk mengiringi.

" Sekarang satu barongsai seperti ini paling tidak butuh dana 5-6 juta rupiah belum liang liong. Kita sudah punya 3 kalau butuh 4 biasanya pinjam keluar satu. Hanya peralatannya saja dan pemainnya semua anggota bisa ", kata Sudaryoko pada kabarseputarmuria ketika pentas di Karnaval kemerdekaan RI di desa Mutih Kulon Wedung Demak Minggu 25/8/2024

Meski asalnya dari China dan sebagai ritual di kelenteng , namun semua pemain seni Barongsai Tri Mukti ini beragama Islam . Bagi pemain semua Barongsai adalah merupakan kesenian yang tidak ada kaitannya dengan agama. Mereka pentas murni menghibur dan meramaikan suatu acara atau pesta.

" Selain untuk arak arakan acara pesta sunatan . kami juga sering didatangkan untuk memeriahkan karnaval dalam rangka Maulid Nabi , Pengajian atau peresmian sekolah , Madrasah bahkan TPQ. Kalau untuk memeriahkan acara Karnaval 17 Agustus lebih sering lagi ", tambah Sudaryoko.

Untuk bulan Agustus 2025 khususnya memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 79 job pentas seni Barongsai Tri Mukti lumayan banyak . Karena permintaan banyak kadang pemain harus di bagi di dua tempat. Untuk pemain saat ini jumlahnya terus bertambah sehingga tidak ada kendala. Namun peralatan jika kurang ya sewa  ke tempat lainnya.

Adapun biaya untuk mendatangkan seni barongsai ini tergantung dari tempat dan juga personil yang bermain. Jika biasanya hanya 3 Barongsai saja  dan pemain music biayanya berkisar 4 jutaan . Namun  jika komplit dengan liang liong paling sekomonis ya 7 jutaan . Untuk tempanya menyesuaikan makin jauh ya ada tambahan biaya transportasi .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun