Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Pasar Ekspor Terbuka Lagi, Harga Rajungan Merangkak Naik

7 Maret 2023   21:55 Diperbarui: 7 Maret 2023   22:21 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengepul Rajungan Timbang Rajungan dari nelayan ( Foto: kabarseputarmuria.com)


Demak  - Harga kepiting laut atau rajungan di tingkat pengepul mulai ada kenaikan setelah anjlog saat corona. Pasar Ekspor kembali dibuka salah satu penyebab harga komoditas laut ini mulai beranjak naik. Hal ini disambut gembira oleh nelayan yang cukup lama menantikan naiknya harga rajungan yang dulu pernah menjadi primadona.

" Meski belum menyamai harga tertinggi sebelum corona yaitu Rp 120 ribu /Kg. Namun harga Rp 60 ribu sudah membuat kita bersyukur karena harga rajungan pernah terpuruk hanya dihargai Rp 30 ribu/kg nya ", kata Mat Said (25) nelayan asal Kedungmutih pada kabarseputarmuria Selasa 7/2/2023.

Said mengatakan komoditas rajungan sebelum corona menerjang Indonesia merupakan hasil laut andalan nelayan.  Harga yang tinggi membuat penghasilan nelayan penangkap rajungan tergolong tinggi. Sehingga kehidupan mereka naik kelas. Selain bisa memperbaiki perahu dan alat tangkap mereka juga bisa menghidupi kekuarganya dengan baik.

" Ingat dulu ketika gus Dur jadi presiden nelayan penangkap rajungan untung besar. Penghasilan mereka berlipat sehingga mereka bisa memperbaiki rumah,menyekolahkan anak bahkan membeli kendaraan bermotor semua dari hasil menangkap rajungan", tambah Said.

 Namun ketika corona datang penghidupan mereka terpuruk kembali. Bahkan mereka tak menangkap rajungan lagi karena harga yang rendah tidak menutup biaya operasional.Mereka beralih alat dengan menangkap ikan dan udang.

Selain nelayan yang menyambut gembira kenaikan harga rajungan.Para pengepul juga mengakui hal yang sama ketika pasar ekspor ditutup mereka tak dapat penghasilan dari jual beli rajungan.Namun saat ini mereka kembali mencari dagangan kembali dan penghasilannyapun lancar kembali.

" Ya dengan kembali di bukanya pasar ekspor saya sebagai pedagang juga ikut senang. Dagangan jadi tambah banyak tentunya keuntungan juga bertambah. Untuk kemarin sehari bisa dapat rajungan hingga 2 Kuintal ", aku Ibu Yanah pengepul rajungan dari desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak. (Muin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun