Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ekowisata Reduksi Kedungmutih Demak, Bersantai di Hutan Mangrove Mini

28 Maret 2018   21:57 Diperbarui: 28 Maret 2018   21:59 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: kabaredemak.com

Desa kedungmutih saat ini mulai di datangi warga luar desa setelah Sibat PMI desa Kedungmuth membuka Ekowisata Reduksi ( Rumah Edukasi Silvofishery ) berupa hutan mangrove mini. Setiap hari Minggu atau liburan pengunjung yang datang ke temat ini ratusan orang.

Mereka selain datang dari seputaran desa Kedungmutih juga warga desa lain yang jauh dari desa ini. Mereka mendengar dan melihat dari info media social FB , Instagram,dan jua WA. Mereka yang datang ke tempat ini mengupload gambar foto foto selfi mereka di tempat ini. Foto foto mereka sangat indah jika dilihat.

Rohibussurur anggota Sobat PMI Kedungmutih yang menjaga Reduksi pada kabarseputarmuria mengatakan, Reduksi ini dulunya adalah tempat pembibitan mangrove. Mangrove yang tumbuh di tempat itu usianya sudah lebih sepuluh tahun. Ketika ada program PERTAMA dari PMI Pusat dan Amcross akhirnya tempat ini dikembangkan menjadi Ekowisata. Adapun pengelolanya ada SIBAT ( Siaga bencana berbabis Masyarakat ) binaan PMI Demak.

" Dulunya tidak seperti ini,  kami lalu bangun traking dari papan dan bamboo sehingga warga yang mau masuk hutan mamgrove ini bisa melihat ke dalamnya ",kata Surur.


Sampai saat ini Reduksi terus dikembangkan fasilitasnya. Dulu hanya tracking saja . Setelah itu dibangun tempat tempat untuk peristirahatan sejenak. Selain itu juga dibuatkan spot spot untuk selfi para pengunjung. Ada gambar kupu-kupu , lambing cinta , dan juga papan papan kata menggelitik. Para pengunjung bisa berselfi dengan bebas yang kemudian mereka share di media social.

Dana dari pembangunan tracking dan semuanya adalah dana mandiri dari kas Sibat PMI Demak. Untuk menambah dana pengembangan pengunjung yang datang ke Reduksi ini diharapkan kontribusi sebesar Rp 2.000. Dana yang masuk setiap harinya terus dikembangkan untuk penyempurnaan Reduksi.  Diantaranya untuk membuat Aula tempat peristirahan pengunjung plus Caf untuk menyediakan minum dan makanan untukm pengunjung.

" Aula ini bisa digunakan pengunjung untuk beristirahat bersama rombongan. Di tempat ini pengunjung kami sediakan berbagai macam minuman ringan dan juga makanan kecil. Tempat ini juga bisa digunakan untuk rapat kecil komunitas ", tambah Surur.

Setiap hari Minggu atau libur Reduksi cukup ramai di datangi pengunjung. Mereka datang ke tempat ini membuktikan viralnya obyek wisata ini di media social.  Selain datang sendiri sendiri banyak dari mereka yang datang berombongan dengan keluarga. Mereka datang dari seputaran Demak ,Kudus dan Jepara.

" Untuk tahun baru kemarin dari laporan penjaga tiket , pengunjung jumlahnya melebih 1.000 pngunjung. Alhamdulillah setiap hari libur pengunjung Reduksi setiap harinya ada ratusan orang ", tambah Surur. (Muin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun