Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Lenthog Tanjung Kudus , Ada Di Terminal Pecangaan Jepara

11 Juni 2015   10:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jepara – Dipojok Barat terminal Pecangaan Jepara jika pagi hari ada warung tenda kecil yang menyajikan makanan khas Kudus lenthog. Warung ini mulai buka sekitar pukul setengah enam pagi. Bentuk angkringannya khas seperti asalnya Tanjung Kudus. Selain itu ada meja kecil dan juga bangku panjang untuk tempat duduk pembeli.

Lenthog Tanjung bagi warga Jepara merupakan makanan yang cukup digemari terutama untuk makan pagi atau sarapan. Selain lontongnya yang pulen kuah dan sayurnya juga menggoda selera. Sehingga warung lenthog ini bertebaran di seputaran Jepara. Ada puluhan pedagang lenthog Tanjung Kudus ini yang yang membuka usaha di bumi Kartini.

“ Kalau dihitung saya jualan di Terminal ini sudah hampir dua puluh tahun, selama itu ya cukup lumayan hasilnya. Meskipun tidak lebih ya cukup untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga di rumah “, kata Ibu Sutrin pedagang Lenthog Tanjung di terminal Pecangaan pada kabarseputarmuria.

Ibu Sutrin mengatakan warung lenthog Tanjung angkringan ini mulai buka sekitar pukul setengah enam pagi . Oleh karena itu habis subuh ia harus sudah berangkat dari rumahnya. Segala peralatan jualan ia persiapkan malam hari. Seperti nasi lontong, bumbu lenthog , kuah serta sayur nangka muda. Selain itu masih ada hidangan pelengkap seperti telor rebu, telor asin dan juga sate telur puyuh.

“ Alhamdulillah jika badan sehat dan tidak ada halangan saya buka warung ini setiap hari. Pembelinya ya langganan orang seputaran terminal Pecangaan ini . Selain itu para penumpang yang mampir untuk sarapan sebelum berangkat ke tempat yang dituju “, tambah Ibu Sutrin.

Untuk satu porsi lenthong Tanjung ini hanya Rp 3 ribu sedangkan minumnya teh manis Rp 1 ribu . Sehingga dengan uang Rp 5 ribu kita bisa merasakan nikmatnya lenthog Tanjung buatan ibu Sutrin. Jika anda membawa uang Rp 10 ribu anda bisa menambah hidangan lain seperti telor godhog, telor asin dan juga sate telor puyuh. Atau anda bisa membawa lenthog Tanjung ini untuk di bawa pulang dengan cara dibungkus.

Dengan harga yang super ekonomis itulah maka warung lenthog ibu Sutrin ini tiada sepi dari pelanggan. Mereka datang rata-rata bersama sama dengan keluarga. Sekali datang ada ayah , ibu dan anak-anak untuk menikmati sarapan lenthog tanjung ini. Selain itu banyak pula pelanggan yang membeli dengan cara dibungkus. Mereka adalah pekerja atau pelajar yang ngekos di seputaran terminal Pecaangaan.

Nah jika anda sedang jalan-jalan ke terminal Pecangaan di pagi hari maka coblah mampir ke warung Lenthog ibu Sutrin ini. Rasakan kenikmatan makanan khas Kudus ini. Tempatnya cukup mudah dicari pojok Barat terminal Pecangaan tepatnya sebelah Musolla terminal. (Muin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun