Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Slametan Usai Shalat Hari Raya Idul Fitri

31 Agustus 2011   08:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:20 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_1381" align="aligncenter" width="300" caption="Berdo"][/caption] Ada tradisi di kampung kami pesisir desa Kedungmutih kecamatan Wedung Kabupaten Demak yang berkaitan dengan kemeriahan Hari Raya Iedul Fitri. Selain keramaian takbir keliling dimalam menjelang hari raya dengan mengarak patung berbagai bentuk juga pesta kembang api disepanjang jalan yang dilalui arak-arakan . Esok paginya Shalat Id digelar dimasjid yang didatangi seluruh warga ditambah lagi dengan warga yang mudik ke kampung halamannya . Akibatnya masjid yang baru dibangun tidak dapat menampung jamaah shalat Id , sehingga mereka shalatpun tudak hanya dalam masjid saja namun meluber ke halaman , jalan dan juga halaman rumah warga yang berdekatan dengan masjid. Usai Shalat Id dianjutkan dengan kegiatan bersalaman-salaman seluruh warga yang mengikuti shalat , sehingga membentuk antrian yang cukup panjang. Nah usai shalat Id inilah waktu yang ditunggu-tunggu oleh warga yaitu selamatan bersama yang sudah berjalan puluhan tahun dan terus berjalan sampai sekarang. Masing-masing warga membuat hidangan makanan, minuman dan juga kue-kue yang dibawa ke masjid yang kemudian dibagikan kembali kepada yang hadir. Sebelum dimakan bersama-sama kyai atau pemuka agama memimpin do’a bersama yang bertujuan memohon kepada Allah SWT agar leluhur yang telah mendahului diampuni dosanya . Selain itu juga memohon keselamatan dan rezeki yang banyakuntuk seluruh warga desa. [caption id="attachment_1382" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-anakpun ikut slametan"][/caption] Usai berdo’a mereka yang hadir makan bersama –sama , biasanya satu wadah untuk 3 – 4 orang sehingga menunjukkan kerukunan antar warga dalam rangka memeriahkan hari Raya Idul Fitri . Selain orang tua yang hadir dalam selamatan itu juga anak-anak juga ikut merasakan hidangan yang dibawa dari rumah masing-masing. Usai disantap bersama-sama maka wadah-wadah itupun kembali di bawah ke rumah masing-masing , bagi yang hidangannnya habis merupakan kepuasan tersendiri . Muchsin MN (60) Tokoh masyarakat desa Kedungmutih mengatakan tradisi selamatan usai shalat idul Fitri merupakan hal yang dilestarikan sejak dahulu. Meski sudah berjalan puluhan tahun bahkan mungkin ratusan tahun tiap tahun pasti ada . Warga masyarakat telah terbiasa dengan tradisi ini , sehingga satu hari menjelang Hari Raya mereka telah mempersiapkannya ada yang membuat nasi dengan lauk pauknya yang di taruh dalam wadah nampan , ada yang membuat makanan , ada yang membawa buah-buahan dan juga ada yang membawa minuman . Oleh karena itu bagi kaum masjid usai shalat Ud tidak langsung pulang namun berdo’a dulu . “ Cara mengundangnya cukup sederhana kenthongan dibunyikan usai shalat Id itu pertanda hidangan sudah bisa di bawa ke masjid, selain itu pula di umumkan lewat pengeras suara di masjid “, ujar Muschsin disela-sela pelaksanaan selamatan. (FM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun