Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengasyikkan Naik Dokar Ke Makam Sunan Giri

2 Juli 2011   01:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Peziarah naik dokar menuju ke Makam Sunan Giri Gresik - Salah satu makam Walisongo yang letaknya di Jawa Timur adalah Makam Sunan Giri . Untuk mencapai makam tersebut dari tempat parkir Bis kita bisa memilih dua alat tranportasi yang membawa kita sampai di Makam . Naik sepeda motor ojek atau naik dokar yang ditarik oleh kuda , ongkosnya hampir sama . Untuk ojek dikendarai 2 orang kita harus membayar Rp 4.000 , sedangkan untuk dokar satu kali jalan kita mengeluarkan ongkos Rp 15.000 bisa dinaiki 5 – 6 orang. Bagi sebagian peziarah yang belum pernah naik dokar biasanya mempergunakan alat tranportasi ini , meskipun agak lambat sedikit naik dokar mempunyai keasyikan tersendiri. Jalan yang naik turun menuju makam menjadi pengalaman baru bagi peziarah apalagi jika waktu pagi atau siang hari kita bisa melihat pemandangan di sekeliling jalan menuju makam. Terlebih lagi bagi peziarah yang membawa anak-anak kecil ini merupakan pengalaman berharga bagi mereka bagaimana rasanya naik dokar atau deman yang mereka kenal lewat lagu ” Naik Delman” . Meski kadang tersendat ketika jalannya naik , namun naik dokar cukup mengasyikkan apalagi jika berpapasan dengan sesama pengendara dokar lainnya. ” Ya meski agak lambat 10 – 15 menit dari naik ojek namun naik dokar mempunyai kenangan tersendiri karena , sampai sebesar ini saya belum pernah naik dokar ”, ujar salah sorang peziarah yang mengaku dari Demak. Sementara itu Randimin ( 60 ) salah satu kusir dokar yang ditemui mengatakan , dokar yang parkir dan mencari rejeki di kawasan makam Sunan Giri ada 100 an yang dijadwal siang dan malam. Siang hari mulai jam 6 pagi dan pulangnya jam 6 sore , dan malamnya berangkat jam 6 sore dan pulangnya juga jam 6 pagi kembali. Sehari jika kondisi sedang ramai dia bisa membawa pulang Rp 75.000,- - Rp 100.000,- , jika kondisi sepi hasinya bisa separohnya yang baginya masih lumayan. Oleh karena itu setiap harinya ia jika dalam kondisi sehat tetap mengeuarkan dokar dan kudanya ikut antri di parkiran Bis makam Sunan Giri. Namun jika ada keperluan lain kadang-kadang dokarnya dijalankan tetangganya dan dia mendapatkan setoran. Naik dokar mengayikkan Seperti halnya Ja’far (25) perantauan dari Demak yang mengaku telah 3 tahun menjalankan dokar milik orang lain . Awalnya ia diajak temannya untuk merantau ke Gresik karena di desanya sulit mencari pekerjaan, ketika ada lowongan kusir diapun melamar kepada pemilik dokar. Meski belum mempunyai keahlian mengoperasikan dokar lambat laun menjadi terbiasa dan setelah satu tahun dia teah mahir dan pekerjaan itupun ditekuni sampai sekarang. Selain untuk kebutuhan sehari- hari upah dari menarik dokar ini sebagian ditabung dan dibawa puang setiap buan sekali. Pintu Gerbang makam Sunan Giri ” Dulu memang agak takut menjalankan dokar ini namun lama-lama terbiasa sendiri , hari ini saya keluar habis Manghrib tadi . Setiap hari kalau Rp 50 ribu ya dapat jika kondisi ramai bisa lebih maklum saya ini menjalankan dokar orang lain ”, ujar Ja’far yang mengaku masih bujangan. (FM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun