Sebenarnya sifat wiraswasta bisa tumbuh dimana-mana dan juga bisa dilakukan oleh siapa saja , sehingga ada yang mengatakan sifat wirawasta adalah warisan dari orang tua itu tidaklah selamanya benar. Seperti halnya Agung Kurniawan (20) warga kelurahan Purwosari Kudus ini , meskipun orang tuanya adalah PNS namun dia mencoba mematahkan anggapan orang dengan membuka usaha Distro yaitu penjualan pakaian jadi yang dikhususkan pada anak-anak abege yang saat ini usaha tersebut sedang ngetrend dimana-mana. Dengan modal pinjaman dari orang tuanya ia membeli satu los di Pasar Kliwon di Lantai 2 Blok 17 - 18 yang merupakan los penjualan pakaian jadi untuk anak-anak muda. Ada berbagai macam kaos ( T shirt ) dengan berbagai model dan gaya , celana panjang jeans, celana ¾ dan juga jaket berbagai macam jenis . Karena mengkhususkan diri menyediakan pakaian untuk kawula muda utamanya cowok maka di losnya yang berukuran 2,5 X 3 meter ini cukup ramai dengan pengunjung yang membeli berbagai macam jenis pakaian untuk di pakai sendiri atau dijual lagi ketemat lain. ” Kebanyakan yang membeli di tempat saya ini adalah para bakul yang mempunyai counter atau kios ditempat lain sehingga satu kali belanja rata-rata minimal 1 juta rupiah , oleh karena itu sayapun ambil keuntungannya relatif kecil karena mereka membeli lebih banyak. Namun demikian saya tidak menolak jika ada yang membeli eceran namun untuk harganya lebih mahal sedikit , meskipun begitu harga yang saya tawarkan masih jauh dibawah harga umumnya ”, ujar Agung yang mempunyai nama Distro ” Maestro ” yang dibuka baru beberapa bulan yang lalu. Menurut Agung , dagangannya yang mendominasi adalah kaos ( T shirt ) dengan berbagai model dan corak gambar yang kebanyakan terbaru dari segi gambar atau warnanya , sehingga jika melihat barang ini anak muda pasti tertarik. Oleh karena itu dalam membeli barang tersebut fihaknya selalu selektif dalam segi jumlah dan model, sehingga dia cenderung membeli banyak dari segi model bukan dari segi jumlahnya. Mengingat anak-anak muda tertarik hal- hal yang baru , dan setiap waktu model itu terus berganti tergantung selera. Dari segi harga dia menjual barang paling murah Rp 12.500,- setiap potongnya, selain itu masih ada yang 15.000,- , 20.000,- sampai yang paling mahal Rp 40.000,- setiap satu lembarnya. Untuk celana jeans dan juga ¾ barangnya juga komplit dengan pilihan harga dan juga ukuran yang cocok untuk anak muda , untuk harganyapun bervariasi tergantung model dan ukuran. Dia menjamin barang-barang yang dijualnya ditanggung model terbaru , karena setiap ada barang baru pasti dia mengambil lebih dulu. ” Saya maksimal dua minggu sekali ambil barang di Jakarta Om bahkan jika sedang ramai bisa sekali seminggunya dan yang berangkat saya sendiri karena saya bisa langsung memilih barang yang bagus dan terbaru , karena jika mengandalkan sales disini saja barang-barang kita jarang lakunya karena ketinggalan model. Seminggu saja model baru yang keluar udah puluhan dan inilah yang menjadi incaran anak-anak muda biar harga sedikit lebih mahal namun mereka tetap mau mebelinya”, ujar Agung lagi sambil melayani pelanggannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H