Mohon tunggu...
Fatkhul Muin kabarseputarmuria
Fatkhul Muin kabarseputarmuria Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Warga,Wiraswasta,YouTuber

Sepuluh tahun lalu berkecimpung memburu dan menulis berita namun saat ini berwiraswasta dan mengembangkan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Tetapi hasrat untuk menulis masih menggebu-ngebu kanal kompasiana inilah sebagai ajang pelampiasaan untuk menulis. " Menulis tidak bisa mati " aku tuangkan kreasiku juga di blog pribadiku www.kabarseputarmuria.com selamat membaca dan berbagi informasi No HP : 085290238476 semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Payah, Listrik di Rumahku Byar Pet

16 November 2009   01:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:19 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Lampu teplok penerangan utama jika listrik padam

Meskipun ini berita basi namun bagi saya informasi ini patut untuk ditayangkan pada kompasiana ,selain itu pula hal ini merupakan kekesalan saya pada PLN yang natabenenya perusahaan Plat Merah. Sudah beberapa hari ini listrik di rumahku byar pet , meskipun byarnya lebih banyak ketimbang petnya. Namun yang membuat aku jengkel petnya itu ketika warga kami sangat membutuhkan penerangan, yaitu menjelang maghrib hingga jam sembilan malam. Waktu itu bagi kami warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung Kabupaten Demak adalah saat untuk acara keluarga diantaranya makan bersama, belajar untuk anak-anak, mengaji di musholla sampai dengan nonton tv bersama. Namun sudah tiga hari ini kesyikan kami terganggu dengan padamnya aliran listrikdi desa kami pada jam-jam aliran listrik sangat dibutuhkan warga kami.

Dengan padamnya aliran listrik tersebut desa kami menjadi gelap gulita , kalaupun ada sinar terang itupun dari lilin-lilin yang dibeli warga dan juga lampu teplok yang berbahan bakar minyak yang sekarang mahal harganya . Kalaupun ada yang menggunakan lampu petromak itupun bisa dihitung dengan jari biasanya milik para pedagang yang tak mau rugi karena kegelapan.Akibat dari kegelapan itu aktifitas belajar anak-anak menjadi terganggu, suasana pengajian untuk anak-anak juga terganggu karena mereka hanya berpenerangan lampu teplok atau lampu darurat yang kuat hanya beberapa jam. Bahkan kadang kala anak-anak yang mau mengaji harus pulang karena , tiada penerangan yang memadai.

Saya sendiri juga jengkel, kesal, marah berpadu menjadi satu karena selain membutuhkan listrik untuk kebutuhan rumah tangga, juga untuk kebutuhan usaha kami yaitu jasa foto, foto copy dan juga untuk menghidupkan computer. Dengan padamnya aliran listrik itu membuat usaha kami terganggu , pemasukan yang biasanya lancar kini agak seret. Untuk mengatasi hal tersebut mestinya ada yaitu dengan membeli genset , sebagai cadangan apabila listrik padam seperti halnya supermarket-supermarket di kota. Namun karena keterbatan dana hal itu tidak bisa kami lakukan , selain mengeluarkan dana yang besar juga , operasional untuk bahan bakar juga besar , apa hasil penjualan kami yang biasa-biasa bisa menutup biaya operasional menggunakan genset. Jika menaikkan harga penjualan itu tidak mungkin, karena dengan harga yang biasa saja penjualan tidak ada kenaikanapalagi menaikkan harga penjualan ini sangat riskan sekali.

Dari kejadian aliran PLN yang byar pet beberapa hari terakhir ini bila berkepanjangan terus akan mengakibatkan turunnya pendapatan masyarakat sebagai pengguna. Selain itu secara tidak disadari pendapatan PLN pun justru berkurang banyak , karena pendapatan PLN dari rekening dihitung dari KWH meter yang dipakai pelanggan. Jika kondisi byar pet ini berlangsung satu bulan saja berapa ratus juta atau miliar kekurangan pendapatan PLN. Jika terus menerus hal ni mungkin akan menjadikan PLN bangkrut alau gulung tikar. Namun ini jangan terjadi itu hanya analisa saya yang tidak mempunyai dasar hitungan sama sekali dan itupun saya hanya mereka-reka atau berandai-andai.

Yang jelas hal ini mohon ditindak lanjuti oleh pemerintah bagaimana agar ketersediaan aliran listrik dapat tercukupi , utamanya untuk masyarakat kalangan bawah yang sangat membutuhkan aliran listrik. Para pengusaha kecil seperti saya dan jutaan yang lainnya yang tidak mampu menyediakan kebutuhan listrik untuk dirinya sendiri . Selain itu pemerintah agar memberikan kebijakan penghematan listrik , diberbagai kalangan utamanya menengah keatas janganlan membuang aliran secara percuma meskipun mereka sanggup membayarnya. Selain itu pemerintah diharapkan membangun jaringan listrik baru pada daerah-daerah yang masih membutuhkan aliran listrik . Daripada uang dihambur-hamburkan untuk perdebatan yang tiada hasil dan tiada akhir lebih baik untuk membangun jaringan listrik baru untuk rakyat agar aliran listrik tidak terus byar,pet,byar pet. Tetapi byaaaaaar terus , terus byaaaaaar . Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun