[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Pak badawi sedang menyirami taman Kecilnya"][/caption]
Aku mempunyai tetangga Pak Badawi namanya, rumahnya tepat disamping rumahku yang boleh dibilang seperti keluargaku sendiri karena sudah puluhan tahun bertetangga denganku. Selain orangnya ramah Bapak dari 7 anak ini mempunyai hobi yang cukup positif dalam rangka pelestarian lingkungan hidup. Meskipun daerah tempat tinggalku tergolong gersang, panas dan tanahnya tidak ramah untuk tumbuh-tumbuhan namun bagi dia bukan merupakan halangan untuk menyalurkan hobinya bertaman yaitu menanam tumbuh-tumbuhandi halaman rumahnya . Karena struktur tanahnya yang kurang cocok untuk tumbuh-tumbuhan maka Pak Badawi ini menanamnya di pot-pot yang jumlahnya puluhan dari yang kecil sampai dengan yang besar. Jika musim penghujan seperti ini pak Badawi cukup girang hatinya karena taman kecil yang dibuatnya menghijau enak dipandang mata, namun jika musim kemarau tiba beberapa tanaman kesayangannya banyak yang mati karena tak tahan udara panas pantai. Namun demikian jika musim penghujan kembali tiba Pak Badawi kembali menanamnya atau membeli pada penjual tanaman agar taman kecilnya kembali menghijau dan berseri.
” Gimana ya halaman kering kelihatannya kurang nyaman dipandang mata , apalagi jika musim kemarau tiba hawanya panas , namun jika ada hijau-hijauan seperti ini mata memandang rasanya nyaman sekali. Selain itu juga untuk memberi contoh pada yang lain agar mau menanam apa saja di halaman rumahnya tidak mahal kok yang penting mau merawatnya setiap hari seperti menyiraminya secara rutin seperti ini ”, ujar Pak Badawi yang perangkat desa sambil menyirami tanaman kesayangannya.
Pak Badawi menuturkan untuk membuat taman kecil seperti dirinya ini selain membutuhkan dana untuk membeli pot , tanaman dan pupuk juga memerlukan tenaga untuk merawatnya. Namun demikian hal itu bukan menjadi halangan baginya oleh karena itu dia menyisihkan sebagian penghasilannya untuk merawat taman kecil di halaman rumahnya itu. Saat ini yang dipenuhi tanaman baru separoh dari halaman depannya , untuk waktu yang akan datang ia mencoba untuk menanami seluruh halamannya dengan tanaman agar kelihatan menghijau jika dipandang mata. Dalam membuat taman kecil ini menurutnya banyak kendala yang menghalanginya , selain dana juga lingkungan yang kurang mendukung. Diantarnya adalah pola hidup masyarakat disekitarnya yaitu membiarkan hewan ternak berkeliaran dimana-mana ,seperti ayam, itik dan kambing sehingga jika tidak dipagari dengan kuat sering hewan ternak masuk kedalam tamannya dan makan sebagian tanamannya . Ini semua diakibatkan masih kurangnya pemahaman masyarakat akan menjaga lingkungan hidup , sehingga saat ini masih banyak halaman –halaman di depan rumah yang dibiarkan gersang tidak ada tanamannya . Padahal jika mau memagari secukupnya dan ditanami apa saja sebenarnya bisa tumbuh, entah itu sejenis bunga, tanaman perdu atau tanaman yang menghasilkan seperti pisang , jambu, pace dan yang lainnya.
Seperti halnya tetangga saya depan rumah , namanya pak Haji Baedhowi ( 75 ) pekerjaan sehari-harinya sebagai penggarap tambak ikan , namun kecintaannya terhadap lingkungan patut diacungi jempol . Kesenangan akan tanaman menjadi satu-satunya hobi yang saat ini dijalani untuk mengisi sisa-sisa hidupnya. Halaman tetangganya banyak yang dibiarkan gersang merana , namun halaman atau tanah disekitar rumahnya tidak ada sejengkalpun yang tidak ditanami oleh tanaman. Dari mulai tanaman pisang , pohon turi , pohon randu dan pohon jambu jika tanaman-tanaman tersebut berbunga misalnya pohon turi sering bunga itu dibagi-bagikan untuk tetangganya untuk dibuat sayur . Sedangkan untuk pohon pisang , jambu dan pacepun kalau berbuahpun sering dibagikan pada tetangga sebelah itu semua hasil dari ketekunannya merawat tanaman tersebut.
Memang desa kami desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten adalah desa pantai yang struktur tanahnya tidak begitu subur , selain itu pengganggunyapun banyak selain manusia terutama anak-anak , hewan seperti kambing dan ayampun sering menganggu tanaman jikalau masih kecil. Oleh karena itu tetangga-tetangga lain banyak yang membiarkan halaman rumahnya gersang dan merana tanpa tumbuhan berwarna hijau. Seperti rumah saya sendiri selain tidak mempunyai halaman untuk media tanam , juga waktu yang menjadi hambatan dalam rangka untuk menghijaukan kembali bumi kita yang sudah tua ini. Namun kegigihan kedua tetangga saya bisa dijadikan contoh dan semangat bagi tetangga-tetangga lain yang halaman rumahnya masih gersang tanpa satu tanamanpun .
[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Kebun Pisang Haji Baedowi depan rumahku"][/caption]
Dengan adanya taman kecil disamping rumahku dan juga kebun pisang didepan rumahku menjadi pemandangan tersendiri bagi saya sekeluarga akan arti pentingnya tanaman disekitar kita , selain menyejukkan mata jika dilihat dan tentunya membuat udara disekitar kita menjadi bersih. Biarpun hanya taman kecil atau kebun pisang dihalaman rumah setidaknya itu sumbangan kita agar bumi kita tetap hijau , jika semua keluarga di seluruh bumi ini melakukan hal sama pada halaman rumahnya niscaya akan terjadi perubahan yang luar biasa pada bumi yang kita pijak ini . Mudah-mudahan langkah yang positif ini akan ditiru oleh keluarga yang lainnya . Pak Badawi dan pak H. Baedhowi kami sekeluarga berterima kasih padamu , lanjutkan perjuanganmu dalam menghijaukan kembali bumi yang mulai gersang ini. (FM)
Fatkhul Muin
Pengelola Blog : Pusat Informasi Masyarakat Pesisir (http: www.For-Mass.Blogspot.com )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H