Ibu H. MAMI SUMARMI Sedang duduk di Rumah
Profil :
Nama : Ibu H. Mamy Sumarmi
Suami : H. Sutarmin (Alm)
Tempat / Tgl Lahir : Jakarta, 17 Juli 1944
Tempat Tinggal : Jl. Silat Baru P60 Komplek Untan
Ibu H. Mamy Sumarmi sering di panggil Ibu Mamy. Sejarah singkat Pendidikan terakhir yang Ibu H. Mamy ingat, yaitu menyelesaikan S1 di Universitas Gajahmada, Yogyakarta. Setelah itu memutuskan untuk menikah dengan H. Sutarmin (Alm) dan dibawa ke Kota Pontianak, dikarenakan suami Ibu berasal dari Kota Pontianak.
H. Sutarmin (Alm) bekerja sebagai Kepala Tata Usaha Fakultas Teknik Untan, sedangkan Ibu Mamy hanya Ibu Rumah Tangga biasa. Setelah beberapa Tahun kemudian (Ibu tidak dapat mengingat Tahun dikarenakan usia yang sudah tua), Ibu mendapat petunjuk dari ALLAH, pada saat tidur di malam hari mendapat mimpi yang berasal dari Ayah Kandungnya : Mamy Kenapa kamu tidak shalat malam (Tahajud), seketika itu Ibu mulai rutin setiap hari mengerjakan shalat malam.
Setelah kurang lebih 2 tahun kemudian (menjalankan shalat Tahajud), ada pembukaan penerimaan lowongan pekerjaan di Fakultas Teknik Untan sebagai Tata Usaha, Ibu coba mendaftar, singkat cerita Ibu di terima bekerja di bagian Tata Usaha Fakultas Teknik Untan.
Beberapa tahun kemudian Ibu pindah ke Politeknik Negeri Pontianak dimana Politeknik Negeri Pontianak memisahkan diri dengan Untan dan Ibu yang pertama kali di tunjuk sebagai Kepala Tata Usaha Politeknik Negeri Pontianak, dikarenakan kinerja Ibu yang bagus, Ibu dengan perasaan bahagia menerimanya, suami Ibu telah meninggal dunia (Ibu tidak ingat betul Tahunya).
Ibu dikaruniai 4 orang anak, semua merupakan lulusan Fakultas Teknik Untan, kini ke 4 anak Ibu sudah sukses dan juga telah memiliki keluarga. Anak Pertama Ibu (Nancy) bekerja di dinas PU Pontianak, yang ke Dua (Nelsi) bekerja sebagai Dosen Fakultas Teknik Untan, yang ke Tiga (Woro) bekerja di Kejaksaan Tinggi Negeri Pontianak, dan yang terakhir (Wahyu) sebagai pegawai PLN kota Pontianak, akan tetapi Ibu tidak ada keinginan untuk hidup bersama anak-anaknya, Ibu lebih suka hidup sendiri, walaupun anak-anaknya telah menyuruh Ibu untuk tinggal bersama.