Mohon tunggu...
Ardani RamdhanThamimy
Ardani RamdhanThamimy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAIN Mandailing Natal

Saya seorang designer grafis, dan juga pengamat film dan game, serta sedang aktif dalam mempelajari bahasa dan sastra Arab

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Puisi-puisi Singkat yang Menyentuh Hati dan Dekat dengan Kehidupan

25 Agustus 2024   12:15 Diperbarui: 25 Agustus 2024   12:30 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi adalah sebuah seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya, sebagaimana sebuah musik dengan irama sebagai medianya, gambar-gambar dengan aneka warna-warni sebgaia medianya, dan juga tari-tarian dengan gerak sebagai medianya. 

Kemudian terdapat juga pengertian dari puisi atau yang bisa kita sebut juga dengan syi'ir dari pendapat ahli sastra di Indonesia, salah satunya pengertian tersebut berasal dari Herman J. Waluyo, beliau mengatakan bahwa puisi adalah salah satu bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa, yakni dengan mengkonsentrasikan kepada struktur fisik dan struktur batinnya.  [1]

Perlu diketahui juga bahwa puisi itu merupakan ekspresi kreatif, yang mana itu di dapat dari hasil aktivitas jiwa yang menangkap kesan-kesan dan kemudian memadatkannya menjadi sebuah karya puisi. Kepadatan tersebut menjadikan puisi bersifat sugestif (secara halus dapat menyiratkan atau memunculkan ide atau perasaan tertentu tanpa menyatakannya secara eksplisit) dan asosiatif (hubungan antara kata-kata atau konsep-konsep yang berhubungan berdasarkan asosiasi makna). [2]

Dan berikut adalah puisi Singkat yang Menyetuh Hati dan Dekat Dengan kehidupan karya dari Ardani Ramdhan Thamimy sebagai penulis artikel ini sendiri

|

1. ZHOLIM (puisi tentang kezoliman Israel)

Wahai penzholim yang sukanya menerror

Beratus ratus kata kotor

Beribu ribu kata kasar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun