Mohon tunggu...
Ardan Amri Hamied
Ardan Amri Hamied Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka dengan berbau musik atau konser

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Game Online Vs Karakter Anak

19 Juli 2024   23:22 Diperbarui: 19 Juli 2024   23:22 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Game Online vs. Karakater Anak

Ardan Amri Hamied & Iyan Sofyan

(Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dan Dosen PG Paud)

Universitas Ahmad Dahlan

          Di era milenial ini banyak sekali perkembangan yang terjadi, terutama di bidang teknologi. Di era sekarang, orang-orang bisa dengan mudah menghubungi saudara yang lokasinya jauh dengan mudah dengan adanya handphone. Orang-orang bisa dengan mudah menemukan suatu letak wilayah dengan menggunakan aplikasi maps. Tak berhenti di situ saja, perkembangan teknologi ini juga memberikan hiburan yang lebih bersifat modern dan juga praktis dibawa kemanapun, yaitu game online.

          Game online merupakan hal yang digemari oleh kaum milenial saat ini, hampir disetiap handphone, tablet ataupun laptop ada aplikasi game online. Bagaimana tidak, game online yang bersifat praktis dibawa kemanapun dan juga tampilan yang disajikan bisa membuat mata dimanjakan. Di sisi lain, game online ini juga bisa dijadikan sebagai ajang untuk mencari banyak teman yang lokasinya jauh dari kita, dengan cara bermain bersama, dll. Ditambah lagi dengan adanya fitur chat atau voice chat pada call, bisa lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain.

          Seperti kata orang-orang, dibalik hal positif pasti ada hal negatifnya. Pada game online, selain memberikan kesenangan dan hiburan bagi siapapun yang memainkannya tanpa disadari ada hal negatif juga yang bisa membuat kepribadian kita menjadi berubah. Salah satunya menjadi sosok yang suka menyendiri atau introvert, kenapa demikian? hal ini dikarenakan kecenderungan anak-anak dalam memainkan game di gadget mereka. Mereka lebih suka mengurung diri di kamar dengan memegang hp, daripada keluar bermain dengan teman-teman seumurannya. Akan tetapi tidak sepenuhnya memberikan hiburan, melainkan mempengaruhi perkembangan moral dan etika anak dikarenakan anak meniru apa yang dilihat di game.

          Dengan popularitas game online, siswa sekolah dasar cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar handphone dibanding interaksi sosial dengan teman sejawat. Hal ini membuat penurunan interaksi sosial anak. Selain itu, anak juga sering menghabiskan waktu bermain game sampai lupa melakukan aktivitas lainnya. Risiko yang terjadi jika terlalu lama di depan layar handphone akan menyebabkan gangguan mata dan kesehatan fisik.

          Bermain game berlebihan juga membuat anak-anak semakin malas belajar sehingga kecerdasan kognitifnya menurun. Ditambah lagi pada aspek perkembangan moral dan etika akan mempengaruhi penurunan moralitas anak dengan meniru apa yang dilihat pada game tersebut. Meskipun tidak semua tindakan yang anak lihat, tetapi anak cenderung meniru perilaku atau bahasa yang mereka lihat dalam game. Contoh kegiatan meniru anak ketika salah satu teman mengganggu aktivitas maka kemungkinan yang terjadi anak tersebut membalas perbuatan dengan hal yang sama bahkan melakukan perbuatan sesuai dengan yang dilihat di game online. Contoh lain berupa ucapan kata-kata konotasi negatif yang didapatkan oleh anak-anak di lingkungan sekitar sehingga ditiru oleh anak dalam aktivitas sehari-hari.

          Hal ini menyebabkan relasi anak dengan orang tua, anggota keluarga, dan teman sebayanya menjadi jauh. Selain itu, karena anak semakin tenggelam dalam dunianya sendiri, mereka menjadi lebih nyaman bermain sendiri, lebih sedikit melakukan aktivitas di luar rumah, dan tumbuh menjadi anak yang kurang peduli terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pentingnya pengawasan orangtua dalam memantau aktivitas anak di rumah dengan membatasi bermain game online untuk memastikan bahwa anak memiliki keseimbangan antara bermain game dan melibatkan diri dalam aktivitas fisik, belajar, dan dunia nyata. Selain itu, orangtua juga memantau permainan yang dimainkan oleh anak dengan memilih game yang mendukung nilai-nilai positif. Maka dari itu, game online akan menambah nilai positif jika diimbangi dengan belajar kemudian bermain sehingga moral dan etika anak semakin meningkat setiap harinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun