Mohon tunggu...
Ardalena Romantika
Ardalena Romantika Mohon Tunggu... Penulis - Analyst

Vivamus moriendum est.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman dalam Isu Kontemporer dan Bagaimana Wawasan Kebangsaan serta Bela Negara Dapat Mengatasinya

1 November 2024   07:32 Diperbarui: 1 November 2024   07:32 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai warga negara Indonesia, tentu kita tahu persis bahwa setidaknya dalam 1 dekade belakangan, negari kita sudah sangat semrawut dengan berbagai kasus korupsi, penyalahgunaan narkoba, terorisme, radikalisme, dan pencucian uang yang semakin menjamur. 

Mulai dari kasus korupsi timah Rp271 triliun, Kelompok Kriminal Bersenjata, hingga wakil rakyat dan para public figure yang harus mendekam di balik jeruji besi karena ketahuan saling menyelundupkan sabu. Dari semua kasus itu, tentu tidak ada satupun yang menguntungkan bagi kita selaku warga negar

a. Bahkan, keamanan dan kenyamanan kita sebagai warga negara justru terusik karena sadar bahwa pajak yang kita bayarkan ternyata dinikmati oleh segelintir manusia korup, kita khawatir anak-anak kita akan terjerumus pada narkoba, dan kita jadi takut ke daerah-daerah tertentu akibat adanya jejak teroris di sana.

Pentingnya Memahami Wawasan Kebangsaan

Isu-isu kontemporer sebagaimana yang sudah kita bahas di atas tentunya membutuhkan perhatian dan wawasan tersendiri untuk mengatasinya. Salah satunya adalah dengan memahami sepenuhnya mengenai wawasan kebangsaan.

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan berbagai aspek. Mulai dari kebudayaan, sejarah, bentang wilayah, dan masih banyak lagi. Dalam rangka menjaga kesatuan atas segala kekayaan yang dimiliki, penting bagi setiap warga negara untuk memiliki kesadaran akan keberadaannya sebagai bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Nantinya, kesadaran atau yang kemudian dapat kita sebut sebagai Wawasan Kebangsaan inilah yang akan membangun pilar nasionalisme, persatuan, dan kesatuan yang kokoh dalam pangkuan Ibu Pertiwi.

Bicara soal wawasan kebangsaan, ada 4 konsensus dasar yang menjadi sendi utama. Konsensus yang wajib kita ketahui dan ejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai masyarakat yang berwawasan kebangsaan. 4 konsensus tersebut adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi bangsa tidaklah sekadar sekumpulan kalimat yang kita ucapkan tiap mengikuti upacara bendera. Pancasila disusun secara mendalam oleh para founding fathers dengan menggali kearifan dalam masyarakat Indonesia. 

Sila Ketuhanan disusun pada urutan pertama bukan karena kebetulan, namun mengandung makna bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernergara, agama adalah pondasinya. 

Agama mengajarkan mengenai perintah dan larangan, bagaimana cara bersikap, bertoleransi, dan cara membedakan mana yang baik, mana yang buruk. Setelah meyakini sekaligus mengamalkan ajaran Tuhan, seseorang akan tahu bagaimana cara bersikap menjadi makhluk beradab, yang memanusiakan manusia. Dari sinilah kemudian persatuan, kerakyatan, dan rasa keadilan akan tumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun