Setiap penulis pasti akan senang apabila tulisannya dibaca oleh banyak orang. Apalagi di era digital ini, ketika banyak orang rajin membaca informasi melalui internet. Sebagai penulis yang memiliki "ladang" di internet, tentu kita akan sangat bahagia apabila para pembaca menemukan tulisan kita, membacanya, lalu membagikannya kepada kawan maupun saudara. Ada perasaan bangga, ketika melihat bahwa tulisan kita dapat memberikan insight dan inspirasi bagi orang lain.
Sayangnya, karena kemudahan yang diberikan internet, jumlah orang yang memanfaatkan internet sebagai ladang bagi tulisannya pun tak sedikit. Persaingan pun tak bisa terelakkan. Akhirnya sama saja, kemajuan teknologi tak menjamin tulisan kita akan banyak dibaca orang. Padahal, banyak tidaknya jumlah pembaca seringkali mempengaruhi mood menulis kita. Ketika tulisan kita mendapat banyak pembaca, kita akan semakin bersemangat untuk menulis, bukan?
Bagi sobat Kompasianer tentu tak perlu terlalu khawatir tidak akan mendapatkan pembaca, karena Kompasiana gencar mempublikasikan dan membagikan artikel kita ke media sosial. Selaku penulis, kita cukup membagikan artikel kita ke teman dan saudara untuk membacanya. Bagaimanapun, kita terbantu oleh jangkauan Kompasiana yang cukup luas.
Namun bagaimana apabila sobat menjadi penulis di blog atau website pribadi? Tentu sobat harus berjuang sendiri untuk mendapatkan pembaca, terutama jika website tersebut masih baru dirintis. Tak mengejutkan apabila website baru biasanya sepi pengunjung dan artikel-artikel di dalamnya pun sepi pembaca. Lantas, apa saja yang menyebabkan artikel kita di website pribadi sepi pembaca?, berikut ini beberapa faktor penyebabnya:
1. Artikel kita tidak muncul di halaman pertama mesin pencarian
Ketika sobat mencari informasi di google, pernahkah sobat membaca hingga ke halaman kedua atau ketiga? Tentu saja nyaris tidak pernah, kecuali apabila sobat benar-benar putus asa dengan hasil pencarian atau sobat memang memiliki minat yang sangat tinggi dalam membaca. Namun umumnya, kita cukup puas dengan hasil pencarian di halaman pertama, dengan alasan karena kontennya yang berbobot, menarik, dan tentunya mampu menjawab pertanyaan kita. Halaman kedua dan seterusnya nyaris tak terjamah. Padahal, bisa saja artikel-artikel di halaman kedua lebih menarik dan lebih komprehensif.
Oleh sebab itu, penting untuk sobat menempatkan artikel di blog atau website pribadi agar bisa nangkring di halaman pertama mesin pencarian. Namun tentu saja hal ini tak mudah dilakukan. Butuh effort lebih daripada sekadar memposting tulisan dan membagikannya ke media sosial. Karena yang akan bersaing dengan artikel sobat nanti adalah artikel-artikel yang diposting oleh website media pemberitaan yang besar, seperti detikcom, kompas.com, idntimes, kompasiana, dan sebagainya. Bahkan ada juga artikel-artikel yang diposting oleh penulis, public figure, maupun tokoh penting yang pasti akan nangkring di halaman pertama mesin pencari karena dianggap kredibel.
Nah, karena itu, sobat perlu mempelajari suatu teknik agar tulisan sobat dapat nangkring di halaman pertama mesin pencari. Teknik ini disebut SEO (Search Engine Optimization). SEO bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas lalu lintas antar situs web atau halaman web dalam mesin pencari. Dengan kata lain, SEO membantu agar website kita tampil di halaman pertama pencarian di google sehingga traffic website kita akan meningkat. Dengan demikian, maka website kita akan ramai pengunjung karena mayoritas pembaca lebih percaya pada informasi yang disajikan oleh website di urutan atas mesin pencarian.
2. Artikel kita tidak menggunakan kata kunci yang banyak dicari orang