Mohon tunggu...
www.ArdaDinata.com
www.ArdaDinata.com Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Peneliti, Penulis dan Blogger

Pengasuh Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia, blogger, dan penulis lepas. Minatnya dalam bidang motivasi, pendidikan, keluarga, psikologi, kesehatan, lingkungan hidup, dan jurnalistik. Kegiatan harian, selain membaca dan menulis, juga tercatat sebagai seorang PNS di Loka Litbangkes Pangandaran, Balitbangkes Kementerian Kesehatan R.I. \r\nhttps://www.ArdaDinata.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membaca (Air) Hujan

18 Desember 2011   08:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:06 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

HUJAN datang menyapa mahluk di muka bumi. Tadi pagi, ketika saya mau berangkat ke Bandung di beberapa daerah yang saya lalui terjadi hujan. Kehadiran hujan telah memberi warna kesejukan pada wajah sebagian penghuni bumi. Bahkan bisa juga menjadi sesuatu yang menakutkan, bila berbuntut terjadinya bencana banjir.

Hujan (air) merupakan ciptaan Allah yang mesti “dibaca”, karena segala cipataan-Nya di bumi ini mengandung banyak pelajaran bagi manusia. Untuk itu salah satunya marilah kita belajar pada (air) hujan dan tidak semata-mata hanya dengan memanfaatkannya saja.

Kalau kita jujur, sejatinya adanya hujan ini dapat membersihkan manusia dari berbagai polutan atau kotoran yang menempel. Sebab, air itu adalah zat pelarut yang sangat baik. Diketahui, satu molekul air terdiri atas satu atom oksigen yang besar (bermuatan positif) ditempeli dua atom hidrogen yang kecil (bermuatan negatif). Karenanya, bagian oksigen molekul air tersebut masih dapat menarik atom hidrogen dari molekul air lainnya, termasuk zat-zat kimia lain.

Itulah sebabnya, mengapa manusia kalau mandi menggunakan air untuk membersihkan tubuhnya. Selain sebagai pelarut yang baik, air juga termasuk minuman/ makanan yang sangat penting bagi manusia, setelah oksigen dari udara untuk bernapas. Faktanya, dari perkulihan kita mengetahui bahwa tiap bagian tubuh manusia mengandung air (tulang 25-30%, kulit 70%, gigi 19%, otot 75%, jaringan syaraf 85%, dan darah 92% mengandung air).

Begitu pula halnya agar kita terlindung dari godaan setan dan untuk mensucikan diri, kita diperintahkan berwudu menggunakan air. Tujuannya, agar kita ada dalam keadaan bersih dan suci sewaktu mendirikan shalat atau mengkaji ayat-ayat Al-Quran.

Lebih dari itu, yang pasti air yang turun dari langit adalah air yang bersih dan berguna untuk menyuburkan tanah, untuk memberi minum kepada sebagian besar mahluk hidup. Dari air hujan juga kita bisa belajar banyak diantaranya: seperti air mengalir, manusiapun berjalanlah sesuai fitrahnya. Semakin miring tempat air mengalir, maka semakin deras arusnya. Posisi sangat menentukan untuk menang atau kalahnya kebenaran atas kebatilan. Tambah tinggi posisi kita secara kualitas maupun kedudukan kita di mata Allah SWT dan manusia, maka akan semakin mudah kita untuk meluncurkan arus kebenaran untuk menang.


Pelajaran selanjutnya, jumlah air yang besar apabila di-manage dengan benar akan mendatangkan kekuatan yang luar biasa. Manusia yang di-manage dengan bimbingan Ilahi pasti akan mendatangkan kekuatan bagi kedamaian dan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Begitupun, sesuai dengan sifatnya air dapat berubah wujud, walaupun dzatnya tetap air. Manusia dalam menjalankan hidupnya boleh jadi dalam bersiasah dapat berpenampilan berbagai peran tetapi harus tetap esensinya adalah wujudnya khilafah Allah SWT di bumi.

Selanjutnya, mata air mengalirkan air yang suci bersih jauh menuju samudera, di jalan pasti banyak muatan yang ikut larut ke dalamnya dan apabila kita tidak ekstra hati-hati menjaga kesucian dan kebersihannya, maka sangat mungkin tidak hanya pasir serta tanah yang ikut larut. Tapi, kotoran dan racun pun sangat mungkin ikut di dalamnya. Untuk itu, kita mestilah menjaga kehidupan itu supaya senantiasa sesuai dengan sumbernya.

Jadi, sesungguhnya Allah menurunkan hujan itu sebagai rahmat. Walaupun kemudian, di beberapa daerah ada terjadi bencana banjir, itu semata-mata akibat rusaknya alam pelindung air oleh tangan-tangan manusia yang serakah. Lebih dari itu, melalui karakter yang dimiliki air, mestinya tiap manusia yang menggunakannya akan sejalan dengan kepandaian dalam mengelolanya. Sudahkah Anda hari ini membaca Air hujan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun