Dengan biaya yang sebegitu murahnya sungguh tak terbandingkan dengan dengan rasa gembira dan tentram kita saat melihati jajaran padi yang sama rata. Adapun jarak yang ditempuh untuk bisa mengunjungi wisata idaman ini sekitar satu kilometer dari pusat kota Malang.Â
Memang, jauh dari perkotaan sebab berada di kawasan pedesaan yang tak diragukan lagi keasrianya. Dari berbagai jabaran diatas masih ada satu hal lagi yang tak kalah unik lho dari wisata ini.
Yakni sebuah jembatan bambu yang membentang sekitar 75 meter di atas petak petak sawah tadi. Kalau boleh dibilang jembatan bambu ini juga menjadi maskot wisata tersebut.Â
Dengan arsitektur berupa anyaman bambu yang disambung memanjang dan juga bagian bertingkat pada posisi tengah , jembatan ini mampu menampung sekitar seratus orang untuk menaikinya.
Jembatan bambu itu juga menambah aroma pedesaan yang semakin kuat saja. Dengan latar hijaunya persawahan yang instagramable, pengunjungpun tak segan berfoto dengan orang yang datang dengannya, entah keluarga maupun teman.Â
Estetika jembatan ini akan muncul lagi kala malam hari di mana sawah yang tadinya menyembulkan aura hijau telah berubah warna menjadi hitam pekat.Â
Lampu tumbler warna-warni yang dipasang mengikuti alur bambu jembatan memancarkan sinar tersendiri. Maka pantas saja jika semakin malam pengunjungnya pun juga akan semakin ramai pula.Â
Empat gazebo yang berjajar di sepanjang jalan menuju jembatan menjadi pusat peristirahatan pengunjung untuk menggeletakkan diri sambil memandangi orang-orang yang tengah berbahagia melewati jembatan tersebut. Menurut beberapa penuturan pengunjung, mereka tahu objek wisata yang satu ini melalui internet.Â
Sebab beberapa pengunjung yang telah berfoto langsung mengunggahnya di media sosial mereka. Â Dari hasil jepretan indah itulah yang membuat orang lain tertarik untuk pergi ketempat ini jua. Â