Dramatis. Kata itulah yang paling pantas mewakili comeback gemilang Belgia atas Jepang. Tiga gol di menit akhir membuat kedudukan berkesudahan 3-2 serta memastikan mereka mengunci tiket babak 8 besar. Sebuah pencapaian luar biasa yang baru bisa dilakukan oleh Belgia di piala dunia Rusia. Tim Setan Merah benar-benar menunjukkan kelas dan mental juara.
Belgia turun dengan formasi terbaiknya. Meninggalkan formasi coba-coba saat melawan Inggris di babak penyisihan grup. Mereka berhasil melakukan begitu banyak serangan ke arah gawang yang dikawal Eiji Kawashima. Para penyerang mereka mulai dari Carrasco, Mertens, Meunier, Hazard, hingga Lukaku silih berganti melakukan tembakan ke arah gawang.
Lukaku tercatat 3 kali melakukan percobaan tembakan ke arah gawang dari total 7 tembakan yang tercipta di babak pertama. Sayang, kolaborasi cantik para pemain Belgia bisa diredam dengan sangat baik oleh para pemain Jepang.
Pemain Jepang bukannya tidak melakukan perlawanan. Tim Samurai Biru juga melakukan berbagai ancaman. Mereka seakan termotivasi oleh poster besar "pahlawan" mereka Kapten Tsubasa yang dibentangkan oleh para suporter yang datang ke Rostov Arena. Bahkan Jepang tidak menerapkan negative football sebagaimana yang diprediksi banyak pengamat. Penguasaan bola mereka mencapai 47 persen mengalahkan semua lawan-lawan Belgia sebelumnya. Total mereka juga berhasil melakukan 5 tembakan di babak pertama. Babak pertama berakhir 0-0 meski terjadi jual beli serangan.
Babak kedua dimulai dengan inisiatif serangan dari Belgia. Kerja sama satu-dua coba diperagakan untuk bisa menembus pertahan Jepang. Gaku Shibasaki bisa memotong bola dari pemain Belgia dan mendorongnya ke depan membuat Haraguchi berhadapan langsung dengan Thibaut Courtois. Dengan tenang Haraguchi memperdayai Courtois dan membuat Jepang unggul di menit ke-48.
Belgia masih mencoba melakukan variasi serangan dari berbagai arah. Baik melalui umpan satu dua, umpan mendatar, serta umpan melambung memanfaatkan postur Lukaku. Tetapi semua bisa diredam oleh pertahanan Jepang yang mulai menurunkan garis pertahanan menyisakan 1-2 orang saja di depan.
Variasi serangan Belgia yang begitu bergelombang bukannya menuai hasil, justru harus kembali kebobolan di menit ke-52 melalui Takashi Inui. Tendangan keras dari luar kotak penalti mengarah ke sudut kiri gawang tidak bisa dihalau oleh Courtois. Gol spektakuler yang membuat Courtois kembali memungut bola dari gawangnya dan membuat pelatih Martinez tidak tenang di pinggir lapangan. Jepang unggul 2-0.
Roberto Martinez terlihat berusaha tetap tenang dengan mempersiapkan pemain pengganti. Fellaini dan Chadli dimasukkan di menit ke-65 menggantikan Carrasco dan Mertens yang terlihat mulai kehabisan cara melakukan serangan. Pergantian ini membuahkan hasil, serangan yang semakin bervariasi dengan pemain yang lebih fresh membuat mereka menipiskan ketertinggalan. Vertonghen melakukan heading spekulatif di dalam kotak penalti yang berhasil mengecoh kiper Jepang pada menit ke-69. Skor 1-2.
Praktis di sisa waktu, Jepang hanya mengandalkan serangan balik. Serangan yang bergelombang Belgia kembali membuahkan hasil 5 menit setelah gol pertama mereka. Dengan memanfaatkan keunggulan postur, Fellaini berhasil merobek jala gawang Kawashima. Bola hasil tendangan Hazard berhasil dikonversi menjadi gol penyama kedudukan.
Skor sama kuat membuat Jepang keluar menyerang. Mereka mengejar kemenangan. Tetapi hal itu justru membuat Belgia leluasa bisa menembus pertahanan Jepang. Puncaknya pada menit ke-94 saat Honda mengambil tendangan dari arah sudut bisa diantisipasi dengan sangat baik oleh Courtois yang cepat mengirimkan kepada Meunier. Meunier mengumpan kepada Chadli yang tanpa ampun merobek jala Kawashima. Gol yang mengakhiri perlawanan spartan Tim Samurai Biru. Game over!
Dengan kemengan dramatis Belgia, mereka akan dipertemukan dengan unggulan juara lainnya, Brasil. Selecao beberapa jam sebelumnya mengunci kemenangan dengan menyudahi perjalanan Meksiko 2 gol tanpa balas.