Sebagaimana prediksi sebelumnya, Messi akan menjadi sorotan utama laga antara Argentina melawan Islandia. Messi membawa beban yang berat untuk bisa menunjukkan bahwa dia adalah kapten dan pemain terbaik sesungguhnya. Bully-an para pendukung Sang Rival yang sehari sebelumnya bisa mencetak gol 3 sekaligus ke gawang tim sekelas Spanyol.Â
Tidak tanggung-tanggung, Ronaldo mencetak gol dari titik penalti, dari open play, dan menggenapinya dengan tendangan bebas yang membuat De Gea tidak berkutit sama sekali.
Sayang sekali, alih-alih bisa menjawab keperkasaan Ronaldo, Messi malah begitu terpuruk dengan kegagalan mencetak gol. Bahkan dengan hadiah penalti di menit ke-64 pun Messi masih juga gagal mencetak gol. Tendangan kerasnya berhasil ditepis oleh Hannes Thor Halldorsson. "Thor" yang ini tidak membawa palu petir tetapi bisa begitu perkasa menghadang setiap tendangan yang mengarah ke gawangnya, terlepas dari kecolongan kebobolan oleh Aguero di menit ke-19.
Messi menjadi pemain yang paling berperan dalam menciptakan 72 persen penguasaan bola Argentina berbanding hanya 28 persen penguasaan bola Islandia. Messi juga mendominasi tendangan ke arah gawang dengan total 11 tendangan dari total 19 tendangan timnya. Messi berhasil berkali-kali melakukan tendangan ke arah gawang tetapi akurasinya cuma tercatat mencapai 33 persen saja. Tiga tendangan bebasnya tidak ada yang mengarah ke gawang.
Islandia berhasil menahan serangan bertubi-tubi dari Argentina. Sampaoli, pelatih Argentina bahkan menambah amunisi penyerang mereka dengan memasukkan Banega dan Higuain di babak kedua dengan tetap mempertahankan penyerang utama mereka seperti Aguero, Di Maria, dan tentunya Messi.
Praktis babak pertama menjadi milik Messi cs. Mereka berhasil memecah kebuntuan di menit ke-19 oleh aksi Aguero di dalam kotak penalti memanfaatkan umpan dari Marcos Rojo. Penguasaan bola bukanlah segalanya karena 3 menit berselang gempuran yang begitu efektif dari Islandia berhasil membobol gawang Willi Cabalero.Â
Gol penyama kedudukan itu disambut dengan begitu riuh oleh rombongan pendukung Islandia dengan "viking clapping" khas selebrasi mereka. Setelah berhasil menyamakan kedudukan mereka kembali fokus bertahan. Pertahan yang begitu berlapis sehingga membuat Messi cs begitu frustasi.
Babak kedua berjalan hampir mirip dengan babak pertama. Tambahan amunisi penyerang terbaik dari Argentina tidak berhasil menembus pertahanan Islandia. Penalti yang dieksekusi langsung oleh Messi setelah dilanggar di kotak terlarang tidak bisa juga menembus pertahanan terakhir Islandia, Thor.
Dari jalannya pertandingan sepanjang 90 menit ditambah 5 menit terakhir begitu terlihat bahwa Messi begitu "dibebani". Teman setimnya seakan diinstruksikan kalau setiap bola harus melalui Messi.Â
Sampaoli harus belajar dari pertandingan pertama di grup D ini. Messi adalah sasaran dari setiap pertahanan tim lawan, jadi harus ada opsi lain pembagi konsentrasi lawan. Argentina adalah tim dengan pemain bertabur bintang. Seharusnya beban yang begitu berat tidak diberikan kepada Messi semua.
Dengan penalti yang gagal tentu akan memberikan kekecewaan yang besar bagi para penikmat FIFA World Cup Fantasy. Messi sendiri dipilih sebagi pemain dengan persentase tertinggi mencapai 18 persen bersama Neymar. Di fantasy game itu manajer yang memilih Messi harus menerima kenyataan tanpa memperoleh poin (0 poin) dari Messi.