[caption id="attachment_246740" align="aligncenter" width="457" caption="Hutan Indonesia, Sumber : www.hutanindonesia.com"][/caption]
Kondisi hutan-hutan di Indonesia saat ini dalam keadaan krisis. Banyak tumbuhan dan binatang yang hidup di dalamnya terancam punah. Selain itu, masih banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga ikut terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk.
Suatu kenyataan pahit, yang bisa kita lihat dari keadaan hutan tropis kita: pembalakan hutan secara liar (illegal logging) dan kebakaran hutan baik disengaja atau pun tidak. Pembalakan liar yang masih terus  terjadi di hutan sekitar Riau, Sumatera. Pertanyaan yang langsung terlintas adalah, bagaimana nasib hewan endemik Harimau Sumatera yang sekarang semakin langka ? Apakah akan punah menyusul nasib Harimau Jawa dan Bali yang sekarang tinggal cerita ? Tidak hanya di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan di Papua pun hutan tropis kita sudah mulai banyak yang berubah fungsi menjadi hamparan perkebunan kelapa sawit.
[caption id="attachment_246743" align="aligncenter" width="234" caption="Hutan Indonesia Yang Terbakar, Sumber : www.hutanindonesia.com"]
Entah sampai kapan hal-hal seperti ini terus berlangsung dan merusak tatanan ekosistem hutan serta mengancam keberadaan keanekaragaman hayati yang ada didalamnya. Tidak hanya para penghuni di hutan, tatanan sosial budaya masyarakat adat di sekitar pun menjadi turut terganggu. Dengan hilangnya hutan berarti hilang juga sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia, karena hutan merupakan tempat mencari makanan, obat-obatan serta menjadi tumpuan hidup bagi sebagian besar rakyat khususnya yang bermukim di dekat hutan.
Manusia perusak lingkungan masih saja berkeliaran. Sudah saatnya segenap jajaran kementerian lingkungan hidup, para polisi hutan beserta peran masyarakat di sekitar hutan dioptimalkan jangan sampai peristiwa ini terus terulang lagi dan terulang lagi.
Coba kita tengok dan pelajari banyak suku-suku adat yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, mereka pada umumnya sudah bertindak sangat ramah lingkungan melalui kegiatan hidupnya sehari-hari, dan kita yang katanya orang kota, faktanya justru banyak yang bertindak kurang peduli terhadap lingkungan.
Begitu sangat banyak kearifan budaya lokal dari berbagai suku adat yang banyak tersebar di seluruh pelosok Indonesia yang patut kita contoh.
Pentingnya Hutan Kota Bagi Alam dan Lingkungan Sekitarnya
Hutan seakan lenyap di masa modern akhir-akhir ini. Dahulu hutan menjadi sarana bagi umat manusia untuk mencari makan. Namun sekarang terbalik, hutan malah dianggap sebagai penghalang bagi masyarakat kota untuk membangun tempat tinggal atau bangunan tinggi.
Di kota-kota di Indonesia jarang kita menemukan hutan kota. Pembangunan kota selama ini cenderung lebih mengutamakan pembangunan fisik dan tidak dibarengi dengan lahan hijau di sekelilingnya. Adapun lahan kosong di sekitar bangunan hanya digunakan untuk parkir tanpa disertai pohon-pohon yang hijau. Jadi bukan hutan kota yang kita temukan, melainkan hutan beton.
[caption id="attachment_246749" align="aligncenter" width="359" caption="Gedung Tinggi di Indonesia, Sumber : www.google.com"]
Pemandangan ini tampak dari bertebarannya gedung-gedung pencakar langit. Sepanjang mata kita memandang hanyalah gedung tinggi menjulang dan kawasan terbuka hijau yang semestinya 30% dari luas kota seakan-akan terabaikan begitu saja dengan alih-alih pembangunan.
Akibatnya, setiap tahun kota-kota besar di Indonesia mengalami berbagai masalah ketika musim hujan tiba. Mulai dari banjir di mana-mana, kualitas lingkungan dan udara menjadi buruk karena polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor tidak mampu ditampung dan di saring oleh pepohonan yang ada. Keberadaan ruang terbuka hijau mempunyai bermanfaat yang tidak bisa kita abaikan dan berperan dalam mengatasi itu semua.
Jadi, tunggu apa lagi. Keberadaan hutan kota adalah kebutuhan kita semua. Mari kita mulai dari diri kita sendiri dan dorong pihak berwenang untuk menciptakan lebih banyak lagi hutan kota di tempat yang kita tinggali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H