Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Kita Untuk Indonesia Yang Lebih Sehat

1 September 2014   06:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:56 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negeri yang kaya raya. Untuk itu kita sebagai warga negara Indonesia harusnya bangga dengan negeri ini yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Potensi kekayaan alam yang sangat luar biasa, baik yang bersumber hayati maupun non hayati. Coba anda bayangkan, kekayaan alam negeri ini terbentang dari Sabang di ujung barat sampai Merauke di ujung timur. Dalam benak anda semua pasti setuju, jika kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi Indonesia ini mungkin tidak bisa dihitung, baik dari kekayaan laut, darat, udara dan kekayaan lainnya.

Kekayaan alam negeri yang sangat berlimpah merupakan anugerah dari Allah SWT yang di amanahkan untuk rakyat Indonesia. Amanah tersebut seharusnya dijaga dengan sebaik-baiknya dan dijalankan demi kemakmuran, khususnya rakyat Indonesia. Banyak cara untuk menjalankan amanah tersebut, antara lain dengan mengelola kekayaan alam dengan baik dan benar, serta tidak merusak lingkungan.

Salah satu dari sekian banyak kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah air.Seperti kita ketahui bahwa air merupakan unsur yang vital bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Tanpa air mustahil makhluk hidup dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Dalam kehidupan sehari-hari, air memberikan manfaat yang begitu banyak, misalnya kita membutuhkan air untuk diminum, keperluan untuk bersih-bersih, mencuci, mandi, dan lain sebagainya.

[caption id="attachment_340432" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber Gambar (http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSRfcwjDoMOOtDSUbCLbXXFcvfCfMUg-ulQAJ7ZbnLI0fy3wNiq)"][/caption]

Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat. Karena untuk mendapatkan air yang bersih, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dan ketergantungan manusia terhadap air pun semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk yang semakin meningkat.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia, berbagai upaya pun dilakukan untuk menyediakan air bersih yang aman bagi kesehatan. Air dikatakan sehat bila telah memenuhi beberapa kriteria berikut:

Pertama adalah parameter fisik yang meliputi : kepadatan terlarut, kekeruhan, warna, rasa, bau, dan suhu.

Kedua adalah parameter kimiawi yang terdiri atas berbagai ion, senyawa beracun, kandungan oksigen terlarut dan kebutuhan oksigen kimia.

Ketiga adalah parameter bioligis yang meliputi jenis dan kandungan mikroorganisme baik hewan maupun tumbuhan.

Ke empat adalah parameter radioaktif yangmeliputi kandungan bahan-bahan radioaktif.

Indonesia memiliki 6% potensi air dunia atau 2 % potensi air di Asia Pasifik. Tapi ironisnya, setiap tahun Indonesia mengalami krisis air bersih secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini menjadi masalah klasik yang tidak kunjung usai diberantas. Dari total jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan mencapai 240 juta jiwa pada tahun 2014 (Data BPS), hanya sekitar 20% saja yang memiliki akses terhadap air bersih. Itu pun kebanyakan daerah perkotaan yang menikmati air bersih. Sedangkan sisanya yang sekitar 80% dari total rakyat Indonesia masih mengkomsumsi air yang bisa dikatakan hampir tidak layak dan bahkan tidak layak komsumsi.

Melihat keadaan yang demikian, maka kesadaran dan perilaku masyarakat akan kebersihan perlu ditingkatkan. Selain itu, pihak pemerintah dan masyarakat harus saling bergandengan. Tanpa kesadaran dari masyarakat dan kerja sama dengan pemerintah, apa yang selama ini telah direncanakan dan diimpikan, khususnya mengenai masalah air bersih akan sia-sia saja.

Penampungan Air Hujan Sebagai Salah Satu Solusi Mengatasi Permasalahan Air Bersih

Sebagai negara yang beriklim tropis, Indonesia memiliki curah hujan rata-rata diatas 2 meter per tahun. Yang artinya kalau semua air hujan yang turun tidak mengalir ke mana-mana, tidak meresap dan tidak menguap maka Indonesia terendam setinggi 2 meter. Jumlah yang terlalu banyak yang mana kadang-kadang menimbulkan keluhan. Kita senang di hari-hari pertama musim hujan, lalu mengeluh di hari-hari berikutnya dan sangat lega ketika musim hujan akhirnya benar-benar pergi.

[caption id="attachment_340431" align="aligncenter" width="614" caption="Sumber Gambar (http://www.ibubercahaya.com/data/aksi/pic280067e00684f3bfc2a1ad1f8c85779b.jpg)"]

14095064091180561876
14095064091180561876
[/caption]

Dengan curah hujan yang demikian tinggi, seharusnya air hujan bisa dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk mendapatkan sumber air bersih. Sayangnya, ketika curah hujan cukup tinggi, masyarakat masih jarang yang memanfaatkannya. Air hujan yang begitu berlimpah, lebih banyak terbuang sia-sia dibanding untuk dimanfaatkan. Sedangkan saat curah hujan sangat rendah, masyarakat justru kekurangan air.

Hal ini menjadi suatu ironi yang tidak terelakkan ketika negara lain yang curah hujannya terbatas bisa memanfaatkan air hujan dengan sangat baik seperti Inggris. Dengan curah hujan hanya sekitar 700 mm/tahun saja, Inggris tidak pernah mengalami kekurangan air. Mereka membangun danau-danau buatan untuk menampung air hujan, sehingga pada saat musim kemarau datang mereka tetap memiliki cadangan air.

Oleh karena itu, air hujan perlu dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif, jika tidak ingin kekurangan air bersih saat musim kemarau. Lantas bagaimana cara memanfaatkan air hujan tersebut? Banyak cara untuk memanfaatkan air hujan tersebut, salah satunya adalah dengan membuat Penampungan Air Hujan (PAH).

Dari pengalaman saya sejak kecil, air bersih merupakan salah satu permasalahan utama di daerah saya. Namun, permasalahan tersebut tidak membuat warga kehabisan akal untuk mendapatkan air bersih. Salah satu cara warga untuk mendapatkan air bersih adalah dengan menampung air hujan saat musim hujan tiba. Cara ini sangat efektif untuk mendapatkan air bersih, walaupun tidak semua bak Penampungan Air Hujan yang dibuat oleh warga mampu bertahan selama musim kemarau.

Dengan membuat bangunan penampungan air hujan, warga secara tidak langsung telah memberikan contoh penyediaan air baku mandiri dengan sistem pemanenan air hujan, meskipun saat penggunaannya berlangsung singkat. Di daerah saya, bak Penampungan Air Hujan dengan kedalaman 4 meter (sudah termasuk dengan ketinggian 1 meter diatas tanah), dapat bertahan 3-4 bulan pemakaian. Sedangkan yang memiliki kedalaman lebih dari 6 meter, dapat bertahan sampai musim kemarau berlalu.

[caption id="attachment_292868" align="aligncenter" width="353" caption="Sumber Gambar ((http://123.231.252.9/index.php/hasil-litbang/329-bangunan-penampung-air-hujan-pah)"]

1384703694712354683
1384703694712354683
[/caption]

Pada dasarnya, bangunan Penampungan Air Hujansangat sederhana cara pembuatannya. Adapun cara warga membuat bak penampungan air hujan dan cara kerjanya adalah sebagai berikut :

Pertamawarga menggali tanah disekitar tempat tinggal mereka dengan diameter 1,5-2,5 meter. Dengan diameter tersebut, warga menggali sesuai dengan keinginan dan kemampuan finansial yang mereka miliki. Setelah kedalaman galian sesuai dengan yang di inginkan, maka dilakukan plesteran dan acian agar nanti musim hujan bisa digunakan untuk menampung air hujan.

Sebelum musim hujan tiba, bak penampungan yang sudah selesai pengerjaannya dibuatkan penutup, baik dengan menutup langsung dengan plat beton atau dengan membuatkan penutup dari bambu/kayu. Setelah penutup selesai dikerjakan, maka bagian terakhir adalah dengan membuat saluran air yang dihubungkan dengan atap rumah.

Belajarlah Dari Kearifan Budaya Lokal Yang Ramah Lingkungan

Sekilas tampaknya cadangan air kita sangatlah tidak terhingga, 75% dari bumi terdiri dari air mulai dari air di lautan, sungai, danau dan sumber-sumber air lainnya yang menutupi sebagian besar muka bumi ini, tapi hanya kurang dari 1% yang merupakan air yang siap digunakan. Krisis air bersih sudah melanda berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Banyak daerah-daerah di Indonesia yang mengalami krisis air bersih yang parah.

Saat ini ketersediaan air bersih kian memprihatinkan, padahal kebutuhan air bersih tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari karena air adalah sumber kehidupan. Kualitas air tanah semakin buruk sehingga tidak memenuhi standard kesehatan untuk diminum, utamanya di kota-kota besar.

Untuk masyarakat perkotaan dan daerah-daerah yang memiliki sungai dan semacamnya, sebenarnya ada langkah sederhana agar kualitas air tidak semakin buruk, yaitu dengan tidak membuang sampah ke sungai atau kanal. Cara tersebut cukup ringan dan relative mudah untuk dilakukan, namun kesadaran individu diantara warga masih minim. Langkah kecil tersebut sangat membantu demi kelangsungan generasi yang akan datang. Sedang untuk masyarakat yang berdiam di desa adalah dengan menanaman pohon yang berfungsi sebagai penahan air dan penyerap oksigen.

Keberadaan pepohonan dapat juga berfungsi sebagai pengatur iklim mikro, pengontrol pandangan, penyerap atau filter polusi, penyimpan cadangan air, mencirikan daerah, penyejuk, jalur satwa, dan masih banyak lagi. Namun untuk di ingat, dalam menanam pohon perlu diperhatikan fungsi tiap jenis pohon dan pengaturannya pun harus tepat.

Sudah saatnya kita memperhatikan keadaan lingkungan sekitar demi kelangsungan hidup dimasa yang akan datang dan untuk kita wariskan ke anak cucu kita. Kesadaran, kerja sama dan peran masyarakat pun harus di optimalkan sehingga apa yang kita semua inginkan, khususnya “Untuk Indonesia Yang Lebih Sehat” bisa terwujud.

Cobalah kita tengok dan pelajari suku-suku adat yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Mereka pada umumnya mengajarkan dan bertindak ramah terhadap lingkungan melalui kegiatan dalam sehari-hari. Sedangkan kita yang katanya orang yang berpendidikan, orang kota dan semacamnya, justru faktanya malah banyak bertindak kurang peduli terhadap lingkungan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membangun negeri ini menjadi lebih baik.

Dari kita Untuk Indonesia Yang Lebih Sehat

Air sangat penting bagi kehidupan kita. Semua makhluk hidup memerlukannya, termasuk kita, manusia. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah semua manusia sudah bisa mendapatkan air bersih sesuai kebutuhannya, khususnya untuk wilayah Indonesia?

Untuk yang hidup di kota besar, pertanyaan diatas pasti sebagian akan menjawab “YA”. Mengapa? Karena di kota besar cukup mudah mendapatkan air bersih. Hanya dengan membuka keran, air jernih sudah bisa mengalir ke dalam bak mandi kita. Untuk air minum, selain dengan merebusnya di rumah, kita juga dapat membeli air minum dalam kemasan. Mudah, kan?

Namun, jawabannya akan berbeda bila pertanyaan diatas ditanyakan pada teman-teman kita yang tinggal di daerah yang mengalami kekeringan, contohnya seperti di NTT. Di daerah ini belum ada saluran air yang bisa didapatkan melalui keran. Orang harus berjalan kaki berkilo-kilo meter untuk mendapatkan air bersih. Air ini pun tidak bisa langsung diambil, harus ditimba dulu dari sumur. Setelah itu, mereka harus membawanya kembali ke rumah. Bayangkan bagaimana susahnya untuk bisa mandi di tempat ini.

[caption id="attachment_340470" align="aligncenter" width="576" caption="Sumber Gambar : (https://www.facebook.com/SehatAQUA/photos/pb.123614990983436.-2207520000.1409539912./851199764891618/)"]

1409540377140057613
1409540377140057613
[/caption]

Melihat keadaan yang demikian, Aqua sebagai salah satu brand yang terkenal di Indonesia dengan kepeduliannya meluncurkan sebuah gerakan “Dari Kita Untuk Indonesia”,tepatnya tanggal 13 Agustus 2014. Hal ini bertujuan untuk mengajak publik peduli terhadap kebutuhan air bersih di seluruh daerah di Tanah Air, khususnya diwilayah yang minim air bersih.

Tanpa kita sadari, seringkali kita membuang percuma air bersih disekitar kita. Padahal kita sebenarnya juga bisa loh, menggunakan air dengan bijak. Mulailah melakukan penghematan air dengan melakukan tips sederhana dari Aqua seperti di bawah ini:

ØDiamkan makanan beku di tempat hangat untuk melunakkannya. Jangan pergunakan air untuk melunakkan makanan beku.

ØGunakan kertas daur ulang. Kertas yang dibuat dari 100 % bahan daur ulang menggunakan air lebih sedikit dalam produksinya.

ØTidak membuang sisa air minum yang tersisa di gelas/botol. Sisa air bis auntuk menyiram tanaman dan mencuci tangan.

ØGunakan ember atau tempat penampungan lain di bawah kran air wudhu. Air yang tertampung bisa digunakan untuk keperluan lain.

ØKandang hewan atau jari-jari kandang hewan dengan lap basah. Jangan gunakan air yang mengalir.

ØPerbaiki keran air yang bocor. Satu keran air yang bocor membuat kita kehilangan banyak air tanpa kita sadari, loh....

ØMandikan binatang peliharaan di halaman rumah yang membutuhkan asupan air.

ØHindari mandi berendam. Mandi dengan pancuran lebih hemat dibandingkan dengan mandi berendam.

Mudah dan gampang kan... tipsnya! Kita semua bisa melakukannya. Mari kita praktekkan dikehidupan kita sehari-hari demi Indonesia yang lebih sehat dan demi mendapatkan air bersih.

Tulisan ini di ikutkan pada Lomba Anugerah Jurnalistik AQUA IV

[caption id="attachment_340429" align="aligncenter" width="518" caption="Banner Lomba Blog AQUA IV"]

14095051291409002374
14095051291409002374
[/caption]

Sumber Referensi:

www.aqua.com/darikita/#tips-air

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/08/13/210826526/Aqua.Luncurkan.Program.Dari.Kita.Untuk.Indonesia.

http://123.231.252.9/index.php/hasil-litbang-/329-bangunan-penampungan-air-hujan-pah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun