Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Money

Cerdaslah Dalam Menyikapi Kenaikan Harga LPG

25 September 2014   02:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:38 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_344188" align="aligncenter" width="720" caption="Banner Pertamina Goes To Campus (Kampus II UMI, Makassar)"][/caption]

Seminggu yang lalu, ada sebuah pemandangan yang baru di pintu masuk dan auditorium kampus. Sebuah banner berukuran besar terpampang disudut pintu masuk. Dengan rasa penasaran, saya pun berhenti dan membaca dengan seksama informasi yang tertulis dalam banner tersebut. Isinya kurang lebih ini “Dalam banner tersebut tertulis ‘PERTAMINA Goes To CAMPUS 2014’ dengan tema ‘Energi Untuk Negeri’. Di dalam tema tersebut terdapat tiga materi pembahasan, yaitu : Tata kelola Migas di Indonesia, langkanya premium di masyarakat, dan yang terakhir penyesuaian harga LPG 12 kg”.

Sedangkan di depan Auditorium kampus terdapat beberapa tenda dan panggung sebagai pendukung acara seperti yang tertulis dalam banner yang terpampang di pintu masuk. Pada hari selasa dilakukan pelatihan Jurnalistik dan Fotografi dengan peserta kurang lebih 100 orang dan dilengkapi dengan acara Stand-Up Comedy Competition. Pada hari rabu merupakan acara diskusi sesuai dengan tema pembahasan pada banner. Acara pembuka dimulai dengan pemutaran film Kita VS Korupsi. Setelah pemutaran film selesai masuk ke acara selanjutnya, yaitu diskusi dengan narasumber antara lain seperti Efendi Gazali, Darmawan Prasodjo, Hendri Saparini, dan Nursetyo Argo. Adapun topik di bahas dalam diskusi tersebut adalah sesuai dengan tema “Energi Untuk Negeri“

Dari ketiga pembahasan dalam tema diatas, dua di antaranya menjadi tren topic beberapa minggu terakhir ini. Apalagi kalau bukan masalah premium atau yang kita kenal dengan BBM dan isu harga LPG 12 kg yang akan naik. Dari dua tren topic tersebut, salah satunya sudah menjadi kenyataan, yaitu kenaikan harga LPG 12 kg.

Pertamina Menyesuaikan Harga Elpiji 12 kg

Pada tanggal 10 September 2014, PT. Pertamina(Persero) kembali memutuskan untuk menaikkan harga LPG non subsidi kemasan 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg dan terhitung mulai pukul 00.00 pada tanggal yang sama. Penyebab dinaikkannya harga LPG 12 kg adalah karena tingginya harga LPG di pasar Internasional, serta turunnya nilai tukar Rupiah yang mana dampaknya akan menyebabkan kerugian perusahaan semakin tinggi.

Penyesuaian ini dilakukan setelah mendengarkan masukan dari Pemerintah saat rapat koordinasi di Perekonomian tanggal 8 September 2014 dan juga setelah berkonsultasi dengan BPK RI pada tanggal 6 Januari 2014.

Dengan penyesuaian ini diharapkan dapat menekan kerugian bisnis Elpiji 12 kg pada tahun 2014 sebesar Rp 452 miliar sehingga menjadi Rp 5,7 T dari prognosa semula Rp 6,1 T dengan proyeksi tingkat konsumsi Elpiji 12 kg mencapai 907.000 metric ton. Kerugian ini masih melebihi proyeksi RKAP 2014 sebesar Rp 5,4 triliun yang dipatok pada asumsi CP Aramco sebesar US$833 per metric ton dan kurs Rp 10.500 per US$.

Selain itu, menjamin kelancaran pasokan kepada konsumen. Pertamina juga memastikan ketersediaan suplai LPG di masyarakat baik untuk Elpiji 12 kg maupun Elpiji 3 kg. Antara lain dengan meningkatkan stok LPG, dimana status masih dalam kondisi aman di atas 16 hari. Pertamina juga melakukan optimalisasi jakur distribusi Elpiji melalui SPBU dan juga modern outlet.

Selanjutnya, Pertamina juga melakukan monitoring distribusi Elpiji 3kg sampai pangkalan dengan aplikasi SIMOL3K (Sistem Monitoring Penyaluran Elpiji 3kg). Dalam menyonsong penyesuaian harga ini, Pertamina juga telah melakukan sosialisasi kepada stakeholder dan pengguna LPG secara kontinyu.

Sebagai Konsumen Harus Cerdas Dalam Menyikapi Kenaikan LPG

Jika kita melihat ke belakang, kenaikan ini bukanlah yang pertama kalinya sejak berlakunya konversi minyak ke gas. Namun entah kenapa, setiap kali Pertamina melakukan penyesuain harga selalu saja menimbulkan polemik di masyarakat? Padahal, seharusnya hal demikian tidak perlu dibesar-besarkan atau dijadikan polemik yang berkepanjangan.

Untuk itu, sebagai konsumen dalam menyikapi kenaikan harga LPG tidak perlu bereaksi secara berlebihan. Kita harus bersikap cerdas dalam menyikapi setiap informasi ataupun isu yang masuk sebelum melakukan reaksi terhadp kenaikan harga gas LPG tersebut. Ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu, kenapa sampai bisa harga gas LPG naik lagi, apa penyebabnya, dan lain sebagainya?

Perlu diketahui bahwa untuk bisa sampai ke masyarakat, gas ELPIJI harus melalui 8 titik mata rantai distribusi. Hal ini harus dilalui demi menjaga kualitas dan layanannya sehingga membutuhkan biaya operasional yang sangat besar.

[caption id="attachment_344196" align="aligncenter" width="348" caption="Rantai Distribusi LPG"]

1411562200663757972
1411562200663757972
[/caption]


Selanjutnya, hindarilah panik berlebihan ketika mendengar isu mengenai kenaikan harga, termasuk kenaikan LPG seperti sekarang ini. Pemerintah pasti sudah melakukan antisipasi serta langkah-langkah untuk mengatasi kekurangan dan menjamin stok aman saat mengumumkan kenaikan harga-harga, termasuk LPG di dalamnya.

[caption id="attachment_344197" align="aligncenter" width="700" caption="Akibat Panik Berlebihan"]

14115624451135865382
14115624451135865382
[/caption]


Bukankah yang menggunakan LPG umum adalah mereka yang sudah tergolong masyarakat menengah ke atas, yang dalam hal ini sudah dikategorikan orang mampu. Cobalah untuk menjadi konsumen yang cerdas dalam mengelola keuangan anda. Sebagai orang yang mampu, seharusnya malu masih mengharapkan subsidi dan semacamnya.

Coba bayangkan, barang-barang bermerek bisa dibeli, bisa ke salon tiap hari, punya kendaraan roda empat minimal 1, dan lain sebagainya. Tetapi, hanya gara-gara isu tabung gas 12 kg mau naik harganya, protes berlebihan pun dilayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun