[caption id="attachment_335433" align="aligncenter" width="233" caption="Ilustrasi Mudik"][/caption]
Lebaran tinggal beberapa jam lagi. Dengan penuh suka cita umat muslimin menyambut hari kemenangan ini. Kumandang takbir saling bersahutan, sambung menyambung dari masjid ke masjid tanpa henti. Bunyi petasan dari setiap sudut lorong pun menyambut hari lebaran Idul Fitri ini.
Berbagai macam tradisi disiapkan untuk menyambut hari Raya Idul Fitri. Di Indonesia, lebaran Idul Fitri sudah seperti acara hajatan nasional. Kemeriahannya tak kalah dari hajatan lima tahunan negeri ini. Namun, Idul Fitri berbeda dengan hajatan lima tahunan tersebut. Mengapa? Lebaran Idul Fitri, setiap insan merasakan hasrat dan semangat yang sama, tanpa ada perbedaan atau pun bendera dari golongan masing-masing.
Di Indonesia, lebaran seakan indentik dengan mudik. Hal ini setiap tahun selalu terjadi dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Seperti yang sering kita saksikan dilayar kaca, para pemudik berbondong-bondong menuju ‘udik’ (desa) dengan mengenakan berbagai atribut yang menunjukkan kesuksesan mereka di kota. Ada rasa bahagia sekaligus membangun rasa bangga di keluarga mereka. Bahwa ada kesuksesan yang memang harus ditunjukkan ke para tetangga. Sesusah apapun kondisi mereka dirantau, demi mempertaruhkan diri untuk kepulangan mereka. Mereka pun rela habis-habisan untuk membangun citra itu.
Ngomongin soal mudik, anda dan keluarga mungkin sudah mempersiapkan rencana untuk bermudik baik dengan kendaraan darat, laut maupun udara. Aktivitas lalu-lalang lalu lintas di jalur pemudik pasti akan ramai dan padat. Pertanyaannya, Sudah siapkah Anda untuk bermudik?
Ketika melakukan perjalanan mudik, Pernahkan Anda, istri, anak, atau saudara mengeluh mual, pusing dan kembung dalam perjalanan? Dengan kata lain, Pernahkah mengalami mabuk perjalanan?
Mabuk perjalanan dalam dunia medis disebut dengan motion sickness yaitu suatu kondisi di mana seseorang merasa pusing, kembung, mual dan muntah selama perjalanan. Hal ini terjadi ketika ada perbedaan informasi yang diterima antara mata dan bagian dalam telinga tempat kendali keseimbangan berada. Ini menyebabkan otak menerima informasi yang berbeda sehingga dapat memicu perasaan pusing, kembung, mual dan muntah. Hal ini dapat dirasakan pada perjalanan darat, laut maupun udara.
Dalam masyarakat, dari 10 orang diperkirakan hampir setengahnya memiliki kerentanan untuk mengalami mabuk perjalanan. Wanita, wanita hamil dan anak-anak usia 3-12 tahun termasuk kelompok yang rentan mengalami mabuk perjalanan. Jadi, bagaimana cara mengatasinya ketika Anda atau orang terkasih tetap harus bermudik?
Ada beberapa tips dan trik yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala mabuk perjalanan. Hal ini merupakan usaha yang berkaitan dengan menjaga agar mata dan kendali keseimbangan dalam telinga dalam untuk tetap dalam kondisi stabil. Tips dan trik tersebut adalah:
- Usahakan agar gerakan tubuh dan kepala dijaga seminim mungkin. Menggunakan ganjalan leher atau bantalan kepala dapat membantu agar kepala Anda tidak terlalu banyak bergerak.
- Pastikan agar pandangan mata terfiksasi pada obyek yang stabil. Hindari membaca atau bermain karena dapat membuat gejala semakin parah. Menutup mata juga dapat membantu mengurangi gejala.
- Bernapaslah dengan udara segar. Membuka jendela atau mencari udara segar. Apabila mudik menggunakan kapal, cobalah mencari udara segar dengan keluar atau naik ke dek kapal. Hal ini akan membantu mengurangi gejala mabuk.
- Hindari udara yang terlalu panas atau terlalu dingin.
- Relaksasi. Mendengarkan musik atau menenangkan diri dengan teknik bernapas dalam juga dapat membantu.
- Hindari makan terlalu kenyang atau minum terlalu banyak.
- Tetap tenang dan rencanakan perjalanan Anda sejak jauh hari agar terhindar dari kekuatiran atau hiruk pikuk perjalanan yang terlalu terburu-buru dan tidak terencana.
- Cobalah untuk mengingat yang enak-enak atau semacamnya jika anda merasakan gejala mabuk perjalanan.
- Hindari makanan dan minuman yang dapat mempercepat asam lambung anda naik.
- Siapkan obat anti mabuk selama perjalanan, bila perlu minum sebelum melakukan perjalanan mudik.
- Dan yang paling penting adalah Anda perlu tetap rileks sehingga tidak terlalu stres. Stres sendiri dapat menjadi pemicu atau memperparah mabuk perjalanan.
Demikianlah sedikit tips dan trik mengatasi mabuk perjalanan untuk anda yang melakukan aktivitas mudik. Semoga tips dan trik ini dapat bermanfaat, sehingga dapat memperlancar aktivitas mudik anda semua.
Tak lupa pula saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah. Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Salam mudik & selamat sampai tujuan!!!
Makassar, 28 Juni 2014
By Penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H