Setahun yang lalu, terdapat kisah lucu tentang dua orang bocah. Mereka berdua sama-sama baru lulus dari SMK dan diterima kerja di tempat saya bekerja. Keduanya begitu lugu dan polos. Saking lugunya, saat atasan saya meminta nomor rekening mereka lalu kembali ke ruang kerjanya, dengan perlahan-lahan keduanya menghampiri saya sambil berbisik : "Pak, ibu tadi minta nomor rekening buat apa?".
Mendengar pertanyaan itu, saya hanya bisa tersenyum dan sedikit tertawa. Kemudian saya balik melempar sebuah pertanyaan, menurut kalian kira-kira buat apa? Setelah berpikir agak lama, mereka pun menjawab : "sepertinya buat gajian pak!"
Nah, tuh kan tahu jawabannya. Kok malah nanya lagi? Sebenarnya bukan nggak tahu pak, tapi malu. Loh, kok malu! Anu pak, belum punya rekening (sambil terkekeh khas bocah milenial). Terus bagaimana dong? Ya, nggak tahu juga pak.
Seusai mendengar penjelasan mereka, sorenya saya ceritakan ke atasan. Dan sore itu, untuk solusinya, sementara waktu gaji mereka di bayar chase terlebih dahulu. Begitulah kebiasan atasan saya untuk staff baru, mau kerjanya baru sehari bahkan setengah hari pun, ketika esoknya waktu gajian staff lain, maka staff baru pun ikut gajian.
                                                                *   *   *
Sebulan pun berlalu, sebentar lagi waktu gajian. Dengan malu-malu, kedua bocah itu mengeser kursinya dan menghampiri saya. Pak, bentar lagi kan gajian. Tapi saya masih bingung harus bagaimana, masih belum punya rekening soalnya. Gimana ya ngomongnya ke ibu? Oh... yang itu lagi. Gampang, ntar saya sampaikan ke ibu. Paling gajiannya kaya kemarin lagi, di amplopin.
Sebenarnya bukan nggak mau buka rekening dari kemarin pak, cuma nggak berani ijin saya. Yah, namanya juga staff baru dan masih bocah lagi plus lugu dan polos. Gerak dikit saja mereka masih takut di tegur sama saya dan staff lain. Bahkan sampai mau pipis saja mereka kadang masih minta ijin. Benar-benar lugu kan.
Waktu gajian pun tiba. Sorenya atasan datang ke ruangan kami para staff. Yang belum punya rekening saya sarankan buka rekening BCA saja. Di BCA mudah dan gampang bangad. Cukup bawa KTP saja, dijamin rekeningnya jadi dalam waktu 5 menit. Tapi ingat, bawanya KTP elektronik.
Hari demi hari pun berlalu, nggak terasa udah lewat 4 bulan lamanya. Semua staff fokus ke proyek dan jobnya masing-masing. Pagi-pagi control project, sore menggambar bahkan sampai lembur. Belum lagi revisi gambar dan lain-lainnya. Setiap hari hampir seperti itu. Rencana mau buka rekening pun dilupakan.
Hingga suatu hari, salah satu bocah alias staff baru itu datang menghampiri dan berkata : "Pak, akhirnya saya sudah punya rekening baru". Ternyata benar yang ibu bilang, buka rekening di BCA gampang bangad. Malah ini lebih simpel lagi.
Simpel gimana? jawab saya yang jadi penasaran. Iya simpel pak, saya bukanya pakai smartphone. Besoknya, pagi-pagi saya baru ke kantor cabang BCA untuk verifikasi ulang data saya. Setelah semua benar, buku rekening dan ATM pun saya terima.