Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ramadan Seru Bersama Smartfren Andromax M2Y

9 Juli 2016   23:19 Diperbarui: 13 Juli 2016   16:01 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hiruk pikuk ramadan telah berlalu meninggalkan kita semua. Tak adalagi jajanan takjil yang melimpah seperti yang sering terlihat di pinggir jalan dan sudut-sudut gang masuk kompleks perumahan. Bahkan warung makan pun ikutan sepi dan masih belum ada yang buka sampai sekarang. Padahal selama ramadan selalu ramai oleh pengunjung, baik itu usai shalat magrib hingga tengah malam maupun menjelang waktu sahur hingga imsyak tiba. Sirine dari masjid yang selalu bunyi menjelang waktu berbuka dan sahur pun kini menghilang entah kemana. Begitu pula dengan keramaian lainnya yang selalu menjadi pemandangan setiap harinya dibulan ramadan.

Kini semua tinggal kenangan. Tak ada lagi ngabuburit, buka bersama di masjid khususnya mahasiswa rantau, berburu takjil di pinggir jalan dan sudut kompleks perumahan menjelang waktu buka, serta berebut sepiring nasi, sepotong tempe, ayam, tahu, dan telor goreng saat berada di warung makan. Begitu juga dengan kegiatan positif dan bermanfaat lainnya, yang tentu saja dilakukan dibulan yang penuh hikmah dan berkah kemarin. Dimana semuanya akan menjadi cerita indah di masa yang akan datang, termasuk bagi saya pribadi.

Tak bisa dipungkiri, momen ramadan memang selalu punya cerita tersendiri. Entah itu cerita susah, senang, sedih, bahkan seru ada di dalamnya. Khusus saya pribadi, ramadan tahun ini punya cerita tersendiri. Terlebih lagi setelah hampir sebulan terakhir ini punya modem baru, yakni Smartfren Andromax M2Y. Meski sebenarnya sejak setahun yang lalu saya memimpikan memiliki smartphone Smartfren Andromax R2. Namun apa daya, karena sesuatu dan lain hal diluar kuasa saya serta ceritanya panjang, impian itu pun pupus.

Oh iya sekadar informasi ringan, modem Andromax M2Y ini menggantikan modem lama saya, yakni Smartfren AC682 (USB Modem EVDO Rev. A) yang telah menemani saya dari awal Juli 2011 sampai akhir Mei 2015. Modem yang saya beli dipinggir jalan ketika sedang menyusuri salah satu pinggiran jalan kota Makassar. Waktu itu, modem Smartfren AC682 merupakan keluaran baru dan kualitas jaringannya stabil.

Kembali ke topik awal.

Berkat modem Andromax M2Y tersebut, ramadan kali ini menjadi semakin seru. Tak cuma seru, tapi sekaligus mengobati hati yang rindu akan kampung halaman. Yah, semua pasti tahulah bagaimana perasaan mahasiswa rantau ketika tidak jadi pulang kampung. Rindunya tuh minta ampun. Bahkan meski berwujud laki-laki, ternyata bisa mewek juga kalau sudah ingat suasana kampung dan orang tua.

Mau tahu seperti apa keseruan yang saya alami bersama Smartfren Andromax M2Y? Kalau begitu jangan kemana-mana, tetap ditempat duduk kamu dan baca tulisan ini sampai selesai, OK.

Bagaimana, sudah siapkan menyimak cerita saya sampai akhir? Berikut cerita ramadan seru saya bersama Smartfren Andromax M2Y 4G LTE.

Smartfren Andromax M2Y, Teman Baru di Tanah Rantau

Jujur, tahun ini merupakan yang ke-5 kalinya saya tidak pulang kampung selama bulan ramadan. Sebenarnya pengen pulang kampung, tapi karena masalah biaya mudik lumayan besar, yakni kuran lebih satu orang bisa habis 1 juta untuk mudik dan balik alias PP. Kalau kami bertiga pulang, maka dana yang habis minimal 3 juta. Maka dari itu orang tua menyarankan 1 atau 2 orang saja yang pulang. Selain itu karena memang selama seminggu di awal puasa orang tua berkunjung ke tempat kami kuliah, sekaligus untuk berobat juga.

Sedangkan alasan lainnya, karena salah satu dari 2 adik saya harus pembekalan KKN tanggal 11 Juli dan setelah lebaran tidak ada jadwal kapal dari Bau-Bau ke Makassar. Sehingga mau tidak mau dan suka tidak suka, ia tidak bisa pulang kampung. Sebagai kakak, saya pun memutuskan untuk menemaninya di kontrakan, atau dengan kata lain tidak pulang kampung juga. Di sisi lain, kebetulan saya juga sedang dalam proses perbaikan skripsi pasca ujian hasil akhir bulan Mei lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun