Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wakatobi, Potongan Surga yang Jatuh ke Bumi

1 November 2014   11:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:58 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai negeri yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, Indonesia seakan menjadi surga di dunia. Semuanya tersebar di darat, laut dan udara. Hal ini membuat siapapun yang pernah mengunjungi Indonesia menjadi takjub akan kekayaan alam tersebut. Jika dibahas satu persatu, akan memakan waktu yang lama untuk menjelaskannya. Salah satu dari kekayaan alam Indonesia, yaitu daerah wisata.

Indonesia memiliki alam yang begitu indah dan seakan tidak akan pernah habis jika di kunjungi, yang mana semuanya tersebar dari Sabang sampai Merauke. Hal ini pula yang memikat wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi berbagai daerah wisata yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari sekian banyak daerah wisata tersebut, salah satunya berada di WAKATOBI.

[caption id="attachment_351050" align="aligncenter" width="600" caption="Pantai Waha Pulau Tomia (Sumber Gambar : travel.detik.com)"][/caption]

Wakatobi merupakan singkatan dari nama empat pulau, yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Sebenarnya pulau ini sudah terkenal di mata wisatawan mancanegara sejak sejak saya masih kecil, kurang lebih saat saya masih mengenyam pendidikan di sekolah dasar. Dalam beberapa tahun terakhir ini nama Wakatobi baru terkenal di kalangan wisatawan domestik, terlebih lagi setelah adanya event “Sail Wakatobi-Belitung 2011”.

Bagi wisatawan yang sudah pernah ke sana, banyak yang mengatakan bahwa Wakatobi menawarkan sesuatu yang berbeda dari daerah wisata lainnya. Bahkan tidak jarang yang menyebutnya sebagai salah satu “Surganya Dunia Wisata”. Semakin wah... lagi karena merupakan salah satu dari kurang lebih 50 taman nasional yang di lindungi keberadaannya.

Jika anda adalah pecinta diving, akhir pekan ke Wakatobi tentu sangat pas. Sebagai Taman Nasional yang mempunyai luas area sekitar 1,39 juta hektare, Wakatobi juga terletak di pusat segitiga karang dunia yang memiliki keanekaragaman hayati serta terumbu karang terbesar di dunia, yang mana memiliki kurang lebih 750 spesies karang dan lebih dari 900 spesies ikan. Jenis-jenis ikan yang dapat dilihat seperti lion fish dan clown fish atau yang biasa di kenal dengan sebutan “Nemo”.

[caption id="attachment_351053" align="aligncenter" width="720" caption="Keindahan Taman Nasional Wakatobi (Sumber Gambar : www.lokasiwisata.info)"]

14147903361929483492
14147903361929483492
[/caption]

Dan bagi yang beruntung, dapat melihat paus putih yang kerap singgah disaat belahan bumi lain sedang membeku. Ko bisa... jawabannya karena melimpahnya alga, udang dan plankton di area lautan tersebut. Pesona bawah laut Wakatobi pun telah banyak menghipnotis wisatawan asal Eropa dan Amerika.

Bukan hanya wisawatan mancanegara yang terhipnotis akan pesona bawah laut Wakatobi, akan tetapi wisatawan domestik pun mulai ikut-ikutan terhipnotis. Bahkan ada beberapa artis yang sudah membuktikannya, seperti Nadine yang bisa dikatakan hampir tiap bulan kesana, Zaskia Adya Mecca dan suaminya Hanung Bramantyo, Tasya Kamila, dan masih banyak lagi.

Bahkan pernah dijadikan tempat shooting film yang berjudul ‘The Mirror Never Lies. Selain itu, pernah juga di kunjungi Team Jejak Petualang dan Metro TV. Dan beberapa Kompasianer pun sudah ada yang pernah berkunjung kesana, baik itu sebagai peneliti maupun ikut tur karena menjadi pemenang lomba yang diadakan daihatsu belum lama ini. Kompasianer itu adalah Bang Yusran Darmawan dan Pak Harris Maulana.

Sebagai Kompasianer, Bang Yusran Darmawan pun mengungkapkan hasil kunjungannya tersebut dan bisa anda lihat di sini. Begitu pula dengan Pak Harris Maulana yang melakukan perjalanan sungguh luar biasa dan tidak terlupakan. Dalam perjalanannya menikmati keanekaragaman budaya dan keindahan wisata pun di rangkum di sini.

Kuliner Khas dan Indahnya Daratan Wakatobi

Selain terkenal akan keindahan bawah lautnya, daratan Wakatobi juga memiliki keindahan yang tidak kalah menarik, serta kuliner yang sederhana tapi mengunggah selera. Di daratan anda akan di manjakan dengan alamnya yang masih bersih serta pemandangan yang menghijau.

Dalam hal kuliner pun lidah anda akan dimanjakan dengan sajian yang masih segar. Selain itu, kuliner yang ada berbeda dari daerah lainnya di Indonesia. Mengapa saya katakan demikian? Sebab masyarakat Wakatobi, memiliki kebiasaan mengonsumsi olahan singkong, jagung sebagai makanan pokok dan tentu saja ikan yang masih segar. Pangan non-nasi ini bahkan tetap nikmat ketika disantap tanpa tambahan lauk dan sayur.

Bagi yang masih penasaran akan kuliner Wakatobi, bisa anda di lihat tulisan saya di sini.

Oh iya, hampir lupa. Untuk ke sana sudah bisa di tempuh dengan perjalanan darat (untuk wilayah sulawesi), laut dan udara. Dan Insya Allah tahun depan rute dari Jakarta akan dibuka. Tapi, bagi yang suka perjalanan menantangdan menguji adrenalin, rute perjalanan laut bisa dijadikan sebagai alternatif dari tiga rute pilihan yang ada. Untuk info lebih lengkap anda bisa dapatkan juga melalui Indonesia Travel.

Sebagai bahan referensi tambahan anda, bisa anda lihat di sini, sini dan di sini.

Semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca dan bisa dijadikan sebagai salah satu refensi bagi anda yang merencanakan liburan jauh-jauh hari sebelumnya.

Selamat Menikmati……..

Makassar, 31 Oktober 2014

By penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun