Sekarang, Anisa hidup dengan bayangan hitam yang selalu mengekori dirinya. Banyak orang memandangnya dengan kasihan. Beberapa orang bertanya kepadanya mengapa tidak melawan? Satu-dua orang memberi ceramah padanya untuk selalu menjaga diri.
“Kalau bisa, Anisa ingin ikut Ibu, Bu,” lirih Anisa dalam hati, si anak bisu yang punya banyak sekali pertanyaan tak terjawab, sampai embusan napas terakhirnya.
Mungkin hanya surga, tempat teraman untuk Anisa.
Setiap Anisa, berhak dapat surga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!