Mohon tunggu...
Adeng Septi Irawan
Adeng Septi Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis adalah seorang pemerhati dunia hukum dan peradilan. bisa dihubungi di email irawan_34@yahoo.com

fiat justitia ruat caelum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Refleksi Pergerakan Kartini

21 April 2015   06:46 Diperbarui: 14 Januari 2020   22:03 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                

Di masa yang modern ini problematika gender yang dulunya controversial sudah menemukan sebuah titik terang.Antara laki-laki dan perempuan masa kini sudah tidak memiliki batasan-batasan lagi. Seorang wanita menjadi pemimpin adalah sebuah hal yang wajar.Peran serta wanita saat ini telah disamakan dengan pria.Tak terkecuali bidang pemerintahan pun wanita telah menunjukkan eksistensinya.Pertama-tama kita lihat Presiden Kelima Republik Indonesia, Presiden Megawati Soekarno Putri.Beliau adalah presiden wanita pertama di Indonesia.

 Peran serta wanita masa kini memang tak bisa dilepaskan dari perjuangan  R.A Kartini dalam rangka mengangkat derajat kaum wanita agar memilki kesetaraan dengan pria dalam hal apapun..Meskipun Beliau seorang anak priyayi, beliau tetap rendah diri pada semua orang baik kalangan menengah ke atas ataupun menengah ke bawah.Wujud perjuangan Kartini diwujudkan dengan memberikan pengajaran pada penduduk desa, terutama bagi kaum wanita. Beliau mengajarkan banyak hal, mulai dari membaca, menulis, hingga berhitung. Sehingga diharapkan penduduk desa mampu menjadi orang yang pandai dan hebat. Selain mengajar beliau aktif juga dalam kegiatan korespondensi dengan teman-temannya di Belanda.Dari hasil tulis menulis itu maka terciptalah sebuah buku yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang” .Beliau adalah seorang tokoh inspiratif bagi generasi muda saat ini khususnya perempuan.Beliau adalah seorang pembuka tonggak awal kesetraan gender.

 Seorang pejuang wanita di Indonesia bukan hanya Kartini saja tetapi masih banyak yang lainnya.Semisal, Dewi Sartika. Cut Nyak meutia, Cut nyak Dhien, dsb.Diantara mereka semua masing-masing memiliki cara tersendiri dalam rangka mencapai kemerdekaan Indonesia.

 Sudah saatnya para perempuan di negeri ini mulai berbenah diri untuk meneladani tindakan pergerakan Kartini. Mulaiah dari hal terkecil yang ada di sekitar kita untuk memulai melakukan perubahan di negeri ini ke arah kemajuan.Dengan keahlian yang mereka miliki masing-masing. Diharapkan mereka mampu mengembangkan setiap lini-lini kehidupan berbangsa dn bernegara. Mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, pemerintahan , dsb. Peran wanita saat ini sangat dibutuhkan, selain mampu memberikan kontribusi mandiri juga mampu memberikan sumbangan bantuan kepada kaum pria dalam pengembangan bidang tertentu. Mulailah berproses menakhlukkan kerasnya zaman yang semakin global dalam rangka menghadapi kompetisi dengan Negara lain.Jadilah orang yang kuat, tak mudah menyerah, tak mudah berpangku tangan seperti pendahulu kita RA Kartini yang dengan gigih merebut kemerdekaan melalui pendidikan dan pengajaran

 Dilihat dari sudut  pendidikan sebagian besar wanita cenderung merendahkan diri dengan kaum pria. Padahal jika mereka mau menunjukkan kemampuan pikiran yang mereka miliki tentunya kesetaraan akan timbul, Seorang wanita cenderung tekun dalam belajar, lain halnya dengan pria.Bukanlah ini modal yang cukup untuk memulai menunjukkan citra positif seorang wanita.Seorang wanita diharapkan eksistensinya dalam kemajuan negeri ini, jangan hanya tertidur dalam cahaya pembangunan global yang semakin menjadi-jadi.

 

*)Adeng Septi IrawanPengurus Bidang Advokasi di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah dan Hukum Komisariat Sunan Ampel Cabang Surabaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun