Mohon tunggu...
The Dark Knight
The Dark Knight Mohon Tunggu... -

Bobotoh Saalam Dunya, Golput(Golongan Pencari Uang Tunai),,,,

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

"Timnas KPSI" Hanya Sebuah Pencitraan dan "caper" Saja....

5 September 2012   01:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:54 3325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Menyimak berita sepakbola nasional akhir-akhir ini, mungkin yang sekarang jadi trending topic adalah pembentukan "timnas" KPSI. Pembentukan "timnas" KPSI menurut saya hanyalah sebuah dagelan untuk pencitraan dan cari perhatian(caper) saja.... Ok, kenapa saya beropini seperti itu.... Menurut pemikiran saya kenapa KPSI akhirnya mengkoning timnas yaitu :


  1. Pencitraan, ya.... ini adalah sebuah pencitraan untuk menunjukkan bahwa pemain-pemain Indonesia yang berada di klub-klub yang memiliki historis panjang lebih memilih "timnas" KPSI di banding timnas resmi. Ini untuk memperlihatkan dan menunjukkan kepada FIFA/AFC, bahwa KPSI didukung mayoritas klub yang mempunyai hak suara pada saat kongres solo, meskipun AFC/FIFA tidak akan memperdulikan itu, karena suka atau tidak suka, FIFA/AFC akan lebih mengakui timnas yang berasal dari federasi resmi terlepas pemain tersebut berada di klub-klub yang besar. Misalkan Messi atau Ronaldo sekalipun, jika berada pada timnas yang tidak resmi, tetap tidak akan pernah diakui. Contohnya adalah catalonia, meskipun diisi oleh beberapa pemain terbaik dunia, macam Xavi dan Iniesta, tetapi tim ini  tidak diakui FIFA karena bukan berada pada federasi resmi. FIFA/AFC tidak akan melihat nama besar pemain ataupun nama besar klub, tetapi AFC/FIFA lebih melihat federasi yang resmi. Tujuan dari pencitraan ini yaitu memprovokasi AFC agar permasalahan timnas dibawa ke pertemuan JC. Dan kecil kemungkinan AFC akan membawa masalah timnas pada pertemuan JC. Surat teguran AFC kepada PSSI hanya ingin mendengarkan penjelasan masalah timnas langsung dari PSSI, bukan membahas masalah pengelolaan timnas(menurut saya lho...). Dengan pembentukan "timnas" KPSI, juga ingin menunjukkan kepada AFC/FIFA bahwa PSSI resmi tidak di dukung mayoritas tim-tim besar Indonesia.... Kita bisa lihat komposisi pemain "timnas" KPSI dihuni beberapa pemain dari tim-tim besar Indonesia, yang secara fakta sejarah mencatat itu dan memiliki dukungan supporter yang sangat besar. Pengurus KPSI mungkin berpikir dengan dihuni pemain-pemain dari tim-tim besar Indonesia tentu akan didukung penuh oleh supporter jika tim ini bertanding dan ini seolah-olah akan menjadi bukti untuk diperlihatkan kepada AFC/FIFA bahwa "timnas" KPSI didukung penuh suporter. Pertanyaannya, akankah "timnas" KPSI ini bertanding? Lawan siapakah "timnas" KPSI ini? Negara2 yang akan diajak untuk friendly match sendiri tentu akan menolak 100% bahkan 1000% jika harus bertanding dengan timnas yang tidak resmi.
  2. Caper.... Cari perhatian, pembentukan "timnas" KPSI adalah upaya mencari perhatian AFC/FIFA. Beberapa manuver yang dilakukan KPSI ternyata tidak mendapat perhatian dari AFC/FIFA, mungkin yang berhasil mereka lakukan adalah dengan penandatanganan MoU PSSI, ISL dan KPSI. Dan MoU itu sendiri lebih ke masalah dualisme kompetisi bukan masalah pengelolaan timnas. Dengan tidak digubrisnya masalah timnas, maka KPSI melakukan manuver dgn pembentukan "timnas" KPSI. Tujuannya menarik perhatian (caper) AFC/FIFA agar masalah timnas juga diselesaikan melalui JC. Kisruh dualisme sudah mampu menarik perhatian AFC/FIFA, nah target mereka berikut adalah timnas, yang mungkin pada akhirnya berusaha untuk menarik perhatian bagaimana mengganti ketua PSSI. Apakah KPSI akan berhenti bermanuver jika permasalahan pengelolaan timnas ini yang misalkan pada akhirnya dibahas di JC? Menurut saya, KPSI akan tetap bermanuver sampai tujuan mereka tercapai... yaitu penggantian ketua PSSI atau PSSI dibanned oleh AFC/FIFA. Dan masalah mengundur-undur pertemuan JC adalah untuk memecah konsentrasi PSSI dalam persiapan menghadapi Piala AFF. Tujuan dari memecah konsentrasi ini yaitu agar timnas Indonesia tidak berprestasi dan pada akhirnya ini akan dijadikan alasan oleh KPSI untuk mengganti ketua PSSI....


Pembentukan "timnas" KPSI ini sendiri menjadi sebuah permasalahan buat KPSI itu sendiri. Mereka secara sadar bahwa pembentukan "timnas" KPSI sendiri adalah sebuah upaya sia-sia, karena mereka mengetahui "timnas" ini tidak akan bisa bertanding dengan siapa-siapa... Apakah KPSI akan mendaftarkan "timnas" ini ke piala AFF???? Sekali lagi menurut penerawangan saya dan saya bahkan berani dicukur abis jenggot saya dan rambut saya(maaf, sy ga berani sunat 2 kali, soalnya saya udah cukup disunat 1x aja),  jika KPSI berani mendaftarkan "timnas" ini. Jika KPSI berani mendaftarkan "timnas" ini, jelaskan akan mempermalukan mereka dan menjadi bahan tertawaan federasi sepakbola Asean. Atas nama siapakah "timnas" KPSI ini? Dan AFF bukanlah sekumpulan orang2 bodoh..... Dan jika ini pun tetap dilakukan, apakah seoranng Jokdri akan mempertaruhkan reputasinya???? Saya kira Jokdri tidak akan melakukan tindakan gegabah seperti itu.

Melihat sikap Alfred Riedl sendiri, kita bisa menilai kalau beliau sendiri kebingungan. Ini terlihat pada saat di wawancara oleh sebuah media TV. Dan kebingungan ini sendiri tampak juga dalam lensa olah raga ANTV pada hari ini. Yang diberitakan oleh ANTV itu mengenai "Timnas" KPSI perihal dukungan masyarakat ternyata bukan dukungan terhadap "timnas" ini, tetapi mengenai tempat TC di Batu Malang melalui wawancara langsung dgn masyarakat.... Ini jelas sekali bahwa ANTV sendiri secara hati kecilnya tidak mengakui "timnas" KPSI. Mungkin ANTV ingin menanyakan secara langsung kepada masyarakat mengenai "timnas" ini, tetapi mereka sudah tahu bahwa masyarakat akan mempertanyakan ini, makanya dialihkan mengenai tempat TC... Tetapi saya tidak akan pernah mencaci ANTV dan TV One meskipun pemberitaan mereka seputar sepakbola nasional lebih upaya pembohongan publik karena 2014 saya pasti akan nonton piala dunia yang disiarkan oleh kedua stasiun TV ini...

Akhir kata, kisruh sepakbola nasional dapat diselesaikan melalui JC. Dan pembahasan kisruh sepakbola nasional melalui JC memang harus dilakukan di markas besar AFC, agar kedua belah pihak PSSI-KPSI tidak memelintir lagi dan ada wasit yang mengawasinya........

Demikian opini ngawur saya mengenai kisruh timnas Indonesia.... Meskipun saya bobotoh, tetapi tetap saya dukung timnas yang resmi terlepas siapa yang memimpin PSSI. Sepakbola adalah salah satu harga diri suatu bangsa.... Amerika Serikat bisa dikatakan sebagai negara adidaya, tetapi mereka merasa belum lengkap karena belum bisa menguasai sepakbola dunia..... Jayalah Persib.... Jayalah Indonesiaku....

Salam....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun