Politik adalah seni mengolah berbagai kemungkinan, salah satu Tokoh yang memiliki kemampuan lebih dalam mengolah berbagai kemungkinan adalah Gus Muhaimin, Capres yang di tawarkan PKB pada Koalisi Semut Merah (KSM).
Mempertemukan kedua basis politik antara PKB dan PKS yang di kenal memiliki militansi yang kuat, sesuatu yang amat berat, karena perbedaan pandangan dalam hal  pemahaman keislaman yang cukup tajam, namun tidak menutup kemungkinan untuk bisa duduk bersama membahas masa depan Bangsa dan Kebangkitan Ummat.
Politik identitas, polarisasi dan pragmentasi politik yang berpotensi besar terjadinya  pembelahan dan gesekan sesama anak bangsa, semakin menakutkan menjelang Pilpres 2024.  Politik identitas sebagai dampak dari manjamurnya berbagai idiologi Islam yang berasal dari Timur Tengah pasca reformasi menemukan momentumnya.
Islam - politik disadari atau tidak telah mengubah Wajah demokrasi kita saat ini, aliran Islam Politik menjamur dimana mana, di daerah Jawa Barat, Banten, Sebagian Sumatra dan DKI, Partai Politik yang dianggap beririsan  dan menjadikannya sebagai basis politik adalah PKS.
Sementara PKB yang dikenal sebagai Parpol yang dilahirkan NU, memiliki corak keislaman yang lebih moderat dan membasis di Jawa Timur dan Sebagian Jawa tengah,  kalangan Nahliyin  dominan menjadi basis politik PKB.
Dalam catatan Pilpres, baik Jokowi maupun SBY, menjadikan wilayah ini daerah basis penentu kemenangan, pertarungan kedua basis ini terlihat jelas saat Pilpres 2019, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi pertarungan hidup mati ke dua kubu, Â PKB dan PKS adalah aktor utamanya.
Karena itu gagasan Koalisi Semut Merah PKB PKS yang sedang berproses, tidak bisa dianggap wacana pepesan kosong, pengamat politik Ahmad Khoirul Umum melihat "ini sebuah experimen politik yang sangat unik, untuk menciptakan varian baru ditengah ruang politik identitas yang dieksploitasi, menurutnya PKB dan PKS sama sama memiliki basis politik Islam yang sangat solid, sehingga ketika dua kekuatan ini bersatu, akan berpotensi menyapu bersih ummat Islam.
Tantangan Koalisi Semut Merah saat ini ada pada soal presidential threshorld 20%, namun ketika kedua partai ini menunjukkan keseriusannya untuk membangun koalisi permanen, maka partai yang belum berkoalisi akan tertarik bergabung, bahkan Partai Politik yang sudah berkoalisipun akan tergoda.
Pertanyaan besarnya adalah, siapa yang akan diusung oleh Koalisi Semut Merah, kedua Partai ini terbaca bersepakat akan membahas pada momentum yang tepat, mengingat Pilpres terbilang masi cukup lama, dan akan lebih baik jika dua poros yang ada KIB dan PDIP - Gerindra lebih dulu mengumumkan Calonnya sehingga Koalisi Semut Merah memanfaatkan peluang dan momentum yang ada.
Penulis : Arbit Manika