Semakin dalam asap tembakau sesakkan dada
Puntungnya terus jatuh berserakannya
Di tempat yang sama di malam yang sama
Baca juga: [Puisi] Kehancuran Cinta
Habiskan malam ini ditemani botol minuman
Padanya disandarkan jutaan cerita
Canda tawa bersatu mengeroyok emosi
Duduk di sudut bangunan kosongÂ
Baca juga: [PUISI] Penyair Gila
Menunggu entah apa yang akan datang
Baca juga: [Puisi] Sajak Laknat
Sampai saat waktu hampir menyentuh fajar
Aku coba beranjak dari sana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!