Mohon tunggu...
ARBI RIYANSYAH
ARBI RIYANSYAH Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Harian Lepas

Tulisanku bukan puisi. tapi kata-kata gelap. yang berkeringat dan berdesakan. mencari jalan. @arbirasyid

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[PUISI] Derita

30 Agustus 2023   19:16 Diperbarui: 30 Agustus 2023   20:06 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendam rasa itu
Tumpuk hinaan atas diri
Biarkan rasa sakit menyertai

Siksaan di terpakan adalah harian hidup

Biarkan saja
Minta mereka hancurkan
Caci maki ludahi
Pukul sepak terjang Injak-injak

Hingga  merasa cukup
Ini semua membosankan

Sulut amarah bakar emosi
Lampiaskan dendam yang terpendam
Rasakan gelora kemarahan mengalir di darah

Hirup aroma darah yang mengucur
Tusukan pisau dalam lebih dalam lagi
Nikmati tiap sayatan yang di goreskan
Dengarkan teriakan penuh putus asa

Saksikan seonggot daging tergelepar
Tak berdaya tergeletak begitu saja
Nyawa terlepas dari raga

Sang pencabut nyawa datang menjemput
Setan dengan bangga berhasil menyulut

Mereka datang dengan polosnya
Menjalankan tugas kelakarnya
Antarkan pada kursi kesakitan

Pagar besi atau ujung senjata di penantian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun