Bagi para pencinta lintas alam tentu menyusuri lebatnya hutan belantara merupakan ke asyikan tersendiri. Naik turun bukit melewati rintangan semak belukar dan hutan belantara merupakan tantangan tersendiri yang mampu memacu adrenalin dalam tubuh kita. Selain memacu adrenalin, tempat wisata alami juga memberikan energi positif bagi tubuh kita. Karena dalam hutan belantara yang masih hijau segar tersedia kandungan oksigen yang berlimpah ruah. kita semua tahu udara di hutan dan perbukitan itu mantap terasa. Pokoknya siip mantap lah.
Oleh karena itu lokasi wisata yang bernuansa hijaunya alam sering kali menjadi target masyarakat perkotaan, guna melepas kepenatan akibat dari rutinitas kerja yang memiliki siklus berulang. Ada beberapa alasan yang seringkali di jadikan sebagai rujukan untuk berkunjung ke lokasi wisata yang bernuansa alami. Disini akan disebutkan alasan alasan yang seringkali menyatakan, kita memang bagus untuk menyegarkan diri di tempat yang lebih alami dari lokasi yang biasanya kita setiap hari berada.
Merenungkan diri dan berkaca kepada alam
Hutan belantara dan arena perbukitan merupakan tempat yang sedap di pandang mata dari kejauhan. Namun ketika kita melaluinya kita bertemu dengan berbagai hal yang bisa menjadi rintangan yang terkadang tak di inginkan. Dalam hal ini kita sebetulnya di tuntut belajar jadi mandiri untuk mendapatkan pelajaran berharga. Di pekerjaan kita sering kita melihat posisi rekan kerja tampak lebih enak padahal untuk mencapai posisi tersebut harus melalui berbagai kendala juga. Jadi mencari inspirasi di dalam hutan sebetulnya mengharuskan kita berkaca lebih dalam lagi tentang kinerja kita, jika kita melihat posisi rekan kita jau lebih mudah dan nyaman. HUtan mengajarkan kita yang indah sebetulnya hanyalah pandangan. Semua tergantung dari kita apakah kita mau menikmati pandangan tersebut atau menyesalinya.
Memaknai kalimat dari alam kembali ke alam
Kalimat tersebut seringkali kita dengar, mirip seperti mantra. Namun jika kaji lebih jauh, alasan ini sebetulnya membuat diri kita mengikuti siklus energi. Di sebut siklus energi karena setiap rutinitas kita di waktu kerja tentu menguras energi tubuh. Tak jarang akibat menumpuknya pekerjaan sering membuat tubuh kita lemas tak bertenaga. Di tambah lagi dengan penatnya polutan membuat energi kita terasa tinggal sedikit lagi dan terus menipis. Jika kita sudah merasa demikian ada baiknya bertandang ke hutan. Menyusuri hutan kita bisa mengisi kembali pikiran dan bandan dengan kesegaran.
Melatih kewaspadaan dalam setiap keadaan
Di rimbunya semak belukar dan hutan belantara, kita di tuntut jadi mandiri untuk menjaga keamanan diri sendiri. Di dalam hutan biasanya terdapat semak belukar berduri, hewan liar berbisa, predator pemangsa, hingga ke lubang dan jurang yang bisa saja kita temui tiba tiba. Dalam hal pekerjaan setiap hari kita kita juga sebetulnya sering bertemu dengan rintangan tak terduga, hutan mengajarkan pada kita harus waspada, terhadap yang namanya kegagalan mencapai target atau tujuan. Kewaspadaan di hutan dan kewaspadaan kerja, adalah sama dalam nuansa beda.
Melatih kesabaran melalui rintangan
Jarak dan rintangan serta medan terjal yang bisa kita temui di hutan dan perbukitan membuat kesabaran dan ketekunan kita, tanpa di sadari dilatih. Rumput berduri yang kita lalui ibaratnya adalah ganjalan yang biasa kita temui dalam kegiatan rutin kita setiap hari. Melaluinya, hingga mencapai tempat yang kita tuju, bisa disamakan seperti ketika kita mengejar target kerja, yang pekerjaan kita itu, terkadang ada saja hal yang menghambat. Di sinilah kesabaran kita di uji. Seperti halnya kesabaran kita melalui semak belukar dan hutan belantara.
Menikmati udara segar untuk kesehatan pernapasan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!