[caption caption="image from oto.kompas.com"][/caption]
Senin 25 January 2016, Ford Motor Indonesia resmi angkat kaki dari Indonesia!!!
Bukan berita yg baik untuk dunia otomotif Indonesia, salah satu pemain besar di dunia, Ford resmi angkat kaki dari Indonesia 25 january 2016 kemarin. Walaupun informasinya belum saat itu juga angkat kaki, tapi diperkirakan tahun ini akan menyelesaikan proses "tutup buku" di Indonesia. Sangat disayangkan, mengingat sebenarnya hasil jualan Ford di Indonesia cukup lumayan, masuk ke dalam top-10 mobil terlaris di tahun 2015, dengan kondisi pasar nasional (dan global) sedang menurun.
Di 2015 lalu, sebenarnya sudah ada korban awal dari lesunya ekonomi global, yaitu sesama pemain besar dari US, Chevrolet. Walaupun korban-nya "sekedar" menutup pabrik di Pondok Ungu, bekasi, tetapi masih beroperasi di Indonesia. Strategi global mereka sepertinya akan mengalihkan produksi ke Tiongkok & India sebagai basis produksi, sedangkan untuk negara-negara lain cukup di-import saja. Tapi ya, masih lebih mending dibandingkan Ford Indonesia ini.
Dari beberapa pendapat praktisi, pengamat dan entusias otomotif di social media, dapat ditarik kesimpulan yang sama, mengapa harus sampai angkat kaki, bukankah masih menikmati kue yang lumayan, untuk pabrikan non-jepang. Harus diakui bahwa hegemoni pabrikan Jepang di Indonesia masih sangat kuat, bahkan pada saat-saat ekonomi global sulit seperti saat ini. Ada informasi pula bahwa Ford kurang baik dalam aftersales, pelayanan, dan lain-lain, walaupun secara produk baik, tapi menurut saya keputusan hengkang adalah murni keputusan bisnis.
Selain hal itu, tentu-nya semua pihak juga harus menyadari, mengapa pabrikan asal negeri matahari terbit begitu perkasa di tanah air (mungkin menguasai estimasi total 90% lebih market share otomotif nasional), selama hampir 20-30 tahun. Berikut beberapa point penting:
- Think Global, Act Local, artinya mereka menyesuaikan selera dengan pasar di Indonesia. Misalnya produk Toyota yang beredar di Jepang, tentu berbeda dgn yg beredar di Indonesia, begitu pula di Amerika, Eropa, Afrika. Mungkin produk Jepang bukan yang paling canggih secara teknologi, tetapi mereka bisa memberikan yang pasar inginkan.
- Membangun jaringan yang luas di seluruh Indonesia. Bukan hanya outlet/dealer, tetapi juga distribusi, spare parts, aftersales service, dan layanan lain yang sudah tersebar di Indonesia
- Berani berinvestasi besar di Indonesia. Entah apakah ada deal antara Indonesia & Jepang, tetapi pabrikan jepang tidak segan untuk investasi secara besar di Indonesia, entah untuk membangun pabrik, jaringan, komponen, spare parts, dll. Disisi positive-nya tenaga kerja Indonesia akan terserap.
- Kompetitif secara harga. Kompetitif bukan berarti paling murah, tetapi dari sisi produk sangat "value for money" untuk harga tersebut. Selain itu secara aftersales, harga jual kembali lebih terjaga dibanding pabrikan lain.
Sulit memang menembus ke-digdayaan pabrikan jepang dengan faktor-faktor tersebut, tetapi menurut saya yg kurang dari pabrikan Ford adalah Komitmen. Komitmen kepada konsumen (Indonesia) untuk terus menghadirkan produk-produk terbaik yang kompetitif & value for money, walaupun mungkin pasar sedang naik-turun. Karena kalau melihat pabrikan jepang, sepertinya mereka sudah berkomitmen sejak dahulu untuk terus melaju di pasar otomotif Indonesia, walaupun dengan kondisi naik-turun pula.
Akhir kata, semoga pasar otomotif Indonesia semakin maju, tahan terhadap krisis, sehingga mengundang investor masuk, dan kalau bisa merk lokal unjuk gigi, walaupun mungkin bukan berupa mobil nasional. Salam..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H