Mohon tunggu...
Arbaati Amaliyah
Arbaati Amaliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan IPS UNJ

State University Of Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ya Allah, Why Always Me?

27 Juni 2024   08:52 Diperbarui: 27 Juni 2024   09:11 1656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Penulis

"Jika semua permintaanmu langsung dikabulkan oleh Allah, bagaimana kamu bisa belajar tentang artinya sabar dan tawakal?  Jika semua doamu langsung dikabulkan oleh Allah, bagaimana kamu bisa belajar tentang artinya berusaha dan ikhtiar".  Ayat ini mengajarkan kita tentang ikhlas, ridho, pasrah, dan nerima.
Hidup kita itu sudah disusun oleh Allah. Setiap lembaran, peristiwa, adegan, episodenya Allah sudah susun, bahkan sampai hal yang paling kecil sekalipun seperti saat kita mengedipkan mata, kita menelan ludah, dan kita bernafas itu sudah dicatat 50.000 tahun yang lalu dengan rencana yang sempurna.


Maka kenapa kita khawatir? kalau itu semuanya sudah direncanakan dengan baik oleh Allah. Kenapa kita terlalu larut dalam penyesalan kalau apa yang terjadi itu memang sudah ditentukan 50.000 tahun yang lalu. Kadang kita hanya perlu berjeda, kita hanya manusia biasa. Perlu ruang yang lapang untuk mengatur nafas ulang dan spasi yang cukup panjang dari orang-orang. 

Suatu hari kita akan menemukan dimana itu bukan tentang apa yang kita mau, tapi ini adalah tentang apa yang harus kita lakukan. Tidak peduli itu menyedihkan, tidak peduli itu menyakitkan. Yang harus kita lakukan adalah melaluinya. Sebab kamu paham, tidak ada badai yang tidak pernah usai, tidak ada musim yang tidak berganti, sebuah pelajaran yang membawamu paham tentang arti dari sebuah tanggung jawab itu sendiri, mengerti tidak semua ada dalam kendali diri.

 Sebenernya apasih yang dikejar? dunia tidak pernah berhenti, jadi jangan memaksakan diri untuk terus bergerak saat jiwa raga butuh istirahat. Dunia tidak selalu berputar untuk kamu, tetapi saat momentum itu hadir, pastikan kamu mempelajarinya baik, semoga menjadikanmu lebih bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun