Mohon tunggu...
Arbaati Amaliyah
Arbaati Amaliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan IPS UNJ

State University Of Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Petani Nusantara Terancam Punah? Dukung Produk Pangan Lokal Solusinya

4 Maret 2022   09:00 Diperbarui: 6 Juni 2022   20:21 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerentanan petani Indonesia punah bukan lagi sekedar pernyataan. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil penelitian dari (LIPI) Pusat Sensus di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yang menyebutkan bahwa sekarang ini usia rata-rata para petani Indonesia mayoritas berusia 45 tahun ke atas. Dan bahkan, rata-rata usia petani-petani di 3 desa pertanian padi terbesar Jawa Tengah berusia 52 tahun. Mirisnya lagi, hanya 3% kaum generasi muda yang bersedia melanjutkan usaha tani keluarga di sana. Artinya, mungkin tidak akan ada lagi kaum generasi baru petani di masa depan.

Presiden Joko Widodo juga sempat membeberkan 4.444 lulusan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tidak bekerja pada bidang tani. Kekhawatiran Presiden itu diungkapkan dalam Sidang Umum DiesNatalis ke-54 IPB di kampus Dramaga IPB. Sangat mengagetkan bukan? Kampus yang notabene berfokus pada agrikultur pertanian saja, tidak mampu mencetak petani-petani muda yang mau bekerja sesuai bidangnya. Berkaca dari ungkapan bapak presiden itu, Indonesia akan menghadapi krisis petani di masa depan jika situasinya tidak dikendalikan.

Tragisnya, ketika banyak orang yang meninggalkan desa pergi ke kota dengan alasan enggan menjadi petani di desanya, membuat kebutuhan pangan mereka akan didatangkan dari luar (impor pangan). Apalagi jika lahan di desa-desa dikonversi menjadi lahan perkebunan untuk tujuan ekspor seperti kelapa sawit. Desa-desa yang dulunya pengekspor pangan akan berubah menjadi pengimpor pangan. Mengerikan sekali ya..

Nah, Apakah ini pertama kalinya Anda membeli bahan-bahan segar dari petani lokal? atau Anda telah sering membelinya selama bertahun-tahun?? Jika iya,, maka Anda telah ikut mendukung petani lokal.

Dengan menggunakan produk pertanian lokal seperti mengkonsumsi, sayuran, kopi dan buah-buahan lokal, itu artinya Anda turut berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal. Selain membeli hasil bumi pertiwi, Anda juga dapat membantu para petani melalui yayasan atau komunitas sosial yang memiliki tujuan membantu para petani dalam hal keuangan, kesehatan dan pendidikan. Tidak harus menjadi anggota, Anda dapat membantu para petani lokal dengan menyisihkan uang untuk disumbangkan kepada mereka melalui yayasan atau komunitas sosial tersebut. Sungguh mulia bukan?

Nah, karena peran petani lokal itu penting bagi perekonomian negara. Lalu, Bagaimana caranya supaya petani lokal tidak punah? Solusinya cukup sederhana, sebagai warga negara yang baik kita harus mempunyai jiwa sadar dan rasa peduli yang tinggi kepada para petani lokal akan pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur   lokal. Selain harganya yang lebih terjangkau dari bahan pangan impor, buah dan sayur lokal juga tidak sulit kita temukan di lingkungan kita seperti pasar tradisional misalnya. Oleh karena itu, Yuk cegah punahnya petani nusantara dengan mendukung produk pangan lokal. Belilah sayuran dan buah-buahan dari petani lokal sebagai wujud warga negara yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun