Kebijakan moneter merupakan berbagai tindakan yang dilakukan oleh bank sentral sebuah negara atau wilayah  untuk mengatur jumlah uang yang beredar dan suku bunga untuk mencapai tujuan tertentu dalam perekonomian negara atau wilayah tersebut. Tujuan tersebut Misalnya untuk menjaga kestabilan harga, menangani inflasi, meminimalisir tingkat pengangguran,serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Mata uang euro merupakan  mata uang tunggal yang digunakan oleh sebagian besar negara anggota Uni Eropa. Euro dibuat pada tahun 1999 sebagai bagian dari implementasi Kebijakan Moneter dan Ekonomi Uni Eropa yang memiliki tujuan untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan moneter di wilayah Eropa.
Sebelum dibuatnya mata uang euro, negara Uni Eropa memiliki mata uang nasional mereka sendiri. Mata uang tersebut sering mengalami fluktuasi nilai tukar yang signifikan satu sama lain. Dengan penerbitan euro sebagai mata uang tunggal, stabilitas nilai tukar antar negara-negara anggota Uni Eropa dapat tercapai. Selain itu, kebijakan moneter juga diterapkan secara bersamaan oleh Bank Sentral Eropa untuk menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi di eropa.
Salah satu manfaat utama dari pengenalan euro adalah bahwa ini memungkinkan transaksi perdagangan antara negara-negara Uni Eropa dilakukan dengan lebih mudah dan murah. Hal tersebut karena tidak perlu menukar mata uang setiap kali melakukan transaksi. Hal ini juga memperkuat integrasi ekonomi di wilayah eropa dan membuka pasar yang lebih besar untuk perusahaan-perusahaan di negara-negara anggota Uni Eropa.
Namun, penggunaan mata uang tunggal ini juga membawa permasalahan. Contoh permasalahannya adalah kehilangan fleksibilitas dalam kebijakan moneter yang dapat diambil oleh negara anggota untuk menyesuaikan kondisi ekonomi mereka sendiri. Selain itu, ketidakseimbangan ekonomi di antara negara-negara anggota Uni Eropa dapat mengakibatkan kesulitan dalam menjaga stabilitas nilai tukar euro. Oleh karena itu, kebijakan fiskal dan moneter yang baik sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter di wilayah Uni Eropa.
Sebagai bagian dari implementasi kebijakan moneter, Bank Sentral Eropa bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga di wilayah Uni Eropa dengan mempertahankan tingkat inflasi yang rendah dan stabil. Bank Sentral menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter. Intstrumen tersebut antara lain tingkat suku bunga, intervensi pasar, dan program pembelian aset.
Pertama adalah tingkat suku bunga. Instrumen ini digunakan oleh ECB untuk mengatur biaya pinjaman dan pengeluaran konsumen dan bisnis di wilayah Uni Eropa. Saat inflasi naik, ECB dapat menaikkan suku bunga untuk mengurangi pengeluaran dan mengurangi permintaan. Sedangkan jika inflasi cenderung rendah, ECB dapat menurunkan suku bunga untuk merangsang pengeluaran dan meningkatkan permintaan. Tujuan dari hal yang dilakukan oleh bank sentral tersebut adalah mengendalikan laju inflasi.
Kedua adalah Intervensi pasar. Intervensi pasar ini seperti intervensi mata uang. Bank sentral eropa menggunakan hal ini untuk menjual dan membeli mata uang euro terkait valuta asing. Tujuan dari hal ini dilakukan adalah mengendalikan fluktuasi nilai tukar euro dan menjaga nilai tukar euro tetap stabil..
Ketiga adalah program pembelian aset. Contoh pembelian aset misalnya  seperti program pembelian obligasi. Target dari program ini adalah meningkatkan permintaan kredit termasuk meningkatkan likuiditas pasar keuangan. Hal ini dapat membantu menjaga suku bunga tetap rendah dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Uni Eropa.
Secara keseluruhan, pembuatan euro sebagai mata uang tunggal dan implementasi kebijakan moneter bersama oleh Bank Sentral Eropa (ECB) telah membawa banyak manfaat untuk Uni Eropa. Namun, untuk memastikan stabilitas ekonomi dan moneter jangka panjang, diperlukan kebijakan fiskal dan moneter yang baik. Termasuk kerja sama dan koordinasi yang baik antara negara anggota Uni Eropa.
Jadi, penerbitan mata uang euro sangat mempengaruhi kebijakan yang akan dibuat oleh Uni Eropa terkait keuangan. Kebijakan yang dibuat sebagian besar bertujuan untuk meminimalisir resiko yang akan muncul sebagai permasalahan baru setelah mata uang tunggal tersebut diterbitkan. Oleh karena itu Uni Eropa memperhatikan banyak hal supaya implementasi dari penerbitan mata uang tunggal dan kebijakan yang dibuat dapat berjalan dengan tepat.