Lagi-lagi masalah situs jejaring sosial.. "Ah bosan!" Ngga usah komplen dulu lah sodara....sekian banyak orang yang sok cool menghadapi fenomena ini, justru akhirnya tergila-gila dengannya. Boleh jadi sesuatu yang saat ini sodara benci secara gila-gila an, akan menjadi sesuatu yang sodara cinta secara gila-gila an pula, dan sebaliknya... Pepatah Arab itu sodara :D -- laah, bahasa Indonesia gitu, kamu bilang Arab? Brisik ah, inti pepatahnya gitu!!
Tapi ingat! Kalau sudah cinta, ya jangan liat yang lain deeh..seorang teman saya yang lumayan bijak pernah bilang, "Kalau Anda telah menyentuh kehidupan seseorang, jangan sia-siakan perasaannya." Kalau urang Minang gayanya gini nih, "Mato condong ka nan rancak, tapi nan di ati yo nan ciek tu nyo". Mata itu pintar bohong, lain dengan mata hati....*wah, kesasar entah kemana...Back to the Topic!!
Masalahnya bermula di sini nih. Untuk ke depan, member Facebook harus merogoh kocek untuk bisa menikmat fasilitas yang diberikannya. Itu isu yang sempat beredar di kalangan Facebooker. Respon mereka? Tentu saja langsung angus-angusan memprotes hal tersebut -- padahal baru isu, dasar 'kancang ka gratis' :D. Lihat saja link-link berikut ini..KELUAR DARI FACEBOOK JIKA BULAN JUNI FACEBOOK MEMBAYAR!!!,
PARA FACEBOOKER TAK SETUJU KALAU FACEBOOK HARUS BAYAR,
If Facebook Charges A Fee We Will Discontinue Using It. Dan masih ada ratusan lainnya. Terbayang tentunya, begitu penerapan sistem ini berjalan, situs ini akan sesepi kuburan ditingalkan oleh jutaan penggunanya di seluruh dunia. Karena faktor yang melambungkan situs ini ke tingkat elit situs jejaring sosial adalah fitur-fitur keren yang disajikan, dan yang lebih penting, gratis!!
Itu baru sebatas isu. Pihak Facebook sendiri membantah hal ini. "Kami sama sekali tidak punya rencana untuk menerepkan pembayaran terhadap pemakaian fitur standar Facebook," tegas Larry Yu, juru bicara Facebook. Selanjutnya, mulut Facebook ini berkata, "Tahun lalu kami juga melihat beredarnya rumor sejenis, yang mengatakan bahwa anda harus membayar $1.99 untuk bisa menikmati layanan Facebook, dan tahun ini rumor sejenis menghembuskan bahwa ongkos yang harus Anda bayar naik menjadi $14.99. Kami akan terus memantau rumor seperti ini."
Nah, yang bicara mulutnya Facebook langsung tuh. Memang selayaknya kita berfikir, kenapa situs sebesar ini bisa memberikan layanan secara cuma-cuma? Mereka dapat dana operasi dari mana? Jika Anda berhasil memaksa para pegawai Facebook agar memberi bocoran seputar masalah ini, mereka akan mengatakan bahwa penerapan tagihan untuk pemakaian Facebook tidak sesuai dengan misi perusahaan untuk membuat dunia lebih terbuka dan terhubung.
Lihai sekali mereka mencari alasan. Masa sih mereka segitu baiknya? Sebenarnya, layanan gratis Facebook menyimpan motif laba yang besar bagi situs ini. Facebook menghasilkan uang dari banyaknya peminat dan pengguna Facebook. Makin besar peminatnya, makin banyak receh yang mengisi kantong mereka. Banyaknya peminat dan pengguna Facebook adalah lahan iklan yang subur buat situs ini. 2 milyar USD sudah mereka kantongi tahun ini, senilai lebih dari dua kali lipat pendapatan mereka tahun lalu. Maka, kalau Facebook menerapkan tagihan untuk setiap layanan yang diberikan, maka peminat dan pengguna akan turun drastis, dan pendapatan mereka akan mengalami nasib serupa.
Selain beberapa fitur yang mereka kenakan tagihan, seperti pembelian hadiah untuk teman Anda, kredit untuk bermain game Farmville, order chips Texas Hold'Em Poker, tidak ada ongkos yang harus Anda bayar untuk menikmati fitur standarnya.
Mengapa para pengguna cemas dengan adanya ongkos Facebook? Yah, bagi mereka Facebook adalah sesuatu yang berharga yang bisa dinikmati secara gratis, ibarat voucher makan siang gratis restoran bintang tujuh belas *apa sih?! :D.
Cukup dicatat: Rajinnya Anda mengunjungi Facebook, akan memudahkan situs ini menjual iklan lebih banyak, sehingga kantong mereka makin padat.
Your lunch isn't free, it's sponsored.
:::Darrasah, 18 Juli 2010:::
Source: Why you'll never have to pay for Facebook
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H