Mohon tunggu...
Qorina Ilmi
Qorina Ilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

penggemar hello kitty

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menavigasi Bonus Demografi: Bagaimana Pemuda dapat Menjadi Pionir Perubahan

4 September 2024   02:20 Diperbarui: 4 September 2024   02:42 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa yang besar merupakan bangsa yang pemudanya berperan aktif dalam melakukan inisiasi dan perubahan dalam masyarakatnya, nilai solidaritas, kritis dan kreatif itulah yang dimiliki para pemuda untuk memulai langkah kecil menjadi langkah yang besar untuk bangsanya, jika kita melihat historisnya pemuda Indonesia sangat berkontribusi dalam memerdekakan bangsa Indonesia kemudian dapatlah disimpulkan bahwa kemajuan suatu negeri sangat erat kaitannya dengan peran pemudanya. 

Namun bagaimanakah posisi pemuda saat ini dan bagaimana seharusnya  peran itu di lakukan. Bonus demografi merupakan periode di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) meningkat signifikan dibandingkan jumlah penduduk non-produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). 

Di Indonesia, fenomena ini memberikan peluang besar namun juga tantangan berat. Pemuda sebagai komponen utama dalam kelompok usia produktif, memegang peranan kunci dalam memanfaatkan bonus demografi. Untuk mengoptimalkan bonus demografi tersebut pemuda memiliki peranan yang sangat penting karena pemuda dikenal sebagai generasi penerus memberikan arti bahwa pemuda sebagai insan diharapkan untuk meneruskan perjuangan yang telah dilakukan generasi sebelumnya, namun apakah benar kita hanya perlu meneruskan  begitu saja? 

Mengingat begitu banyak persoalan yang harus dijawab dan di selesaikan maka akan lebih tepat kita sebagai pemuda tidak hanya berhenti pada titik meneruskan, namun sekaligus meluruskan. Maka timbul sebuah usaha kolektif pemuda yang tidak hanya sekedar meneruskan tapi sekaligus meluruskan, artinya dengan melihat banyak  persoalan yang harus dihadapi maka pemuda dituntut untuk lebih kritis dan kreatif dalam melihat keadaan sekitar.

              Tantangan untuk menghadapi lonjakan kenaikan demografi tentunya harus pikirkan matang dengan langkah yang strategis dari pemerintah hal tersebut dikhawatirkan bukan hanya akan menjadi "bonus" namun sebaliknya artinya perlu kesadaran bersama mengenai apa yang akan kita hadapi ke depan. Beberapa permasalahan yang mendasar dan sekaligus menjadi persoalan adalah masalah di sektor pendidikan, karena pendidikan akan membangun dasar yang kuat dan sekaligus menjadi fondasi utama bagi pemuda dalam memanfaatkan bonus demografi. 

Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan tenaga kerja terampil dan berdaya saing tinggi. Kolaborasi antar sektor  di perlukan dalam menghadapi tantangan ini dan sistem pendidikan harus diperkuat dengan kurikulum yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan pasar kerja. Hal ini termasuk peningkatan kualitas guru, penyediaan sarana-prasarana yang memadai, serta integrasi teknologi dalam pembelajaran. 

Selain hal itu dengan meningkatnya jumlah pemuda yang memasuki pasar kerja, ada kebutuhan mendesak untuk menciptakan lapangan kerja yang cukup dan berkualitas dalam hal ini pemerintah harus bisa memastikan penciptaan Lapangan Kerja bagi masyarakatnya Pemerintah dan sektor swasta harus berkolaborasi dalam menciptakan lapangan kerja baru, terutama di sektor-sektor yang berkembang seperti teknologi informasi, industri kreatif dan memeberikan dukungan penuh bagi pelaku UMKM.  Selain jumlah pekerjaan, kualitas pekerjaan juga penting. Upah yang layak, kondisi kerja yang aman, dan peluang pengembangan karir harus menjadi prioritas untuk menjaga kepuasan dan produktivitas tenaga kerja dan mendorong pemuda untuk berwirausaha dan berinovasi dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dan menciptakan solusi kreatif untuk berbagai tantangan ekonomi.

            Sebagai pionir perubahan menjadi pemuda tentu harus sadar akan perannya maka pemuda  harus melengkapi dirinya dengan pengetahuan yang memadai sehingga untuk melengkapi itu diperlukan soft skil dan jiwa kepemimpinan dalam diri pemuda. Jika kita memiliki ide untuk berwirausaha maka mulai lakukan. Selain itu terlibat dalam Komunitas menjadi penting untuk dilakukan maka jadilah agen perubahan dan berikan kontribusi positif dan bantu mereka yang membutuhkan.  Tujuan itu semua agar terciptanya masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun