Hastag #Lettheearthbreathe menjadi ramai di kalangan warganet akhir-akhir ini ditambah sempat menjadi trending di twitter pada 14 April kemarin.Â
berbicara seputar isu lingkungan seperti global warming dan climate cricis memang sudah mencuat sejak lama, namun isu ini kembali hadir  karena adanya XR Protest atau Scientist protest 2022.Â
Scientist protest 2022Â adalah aksi demo yang dilakukan oleh kurang lebih 1000 ilmuan dari 25 negara. Aksi ini dilakukan di berbagai negara seperti Amerika, UK, Spanyol, Mexico, dll.Â
Aksi ini merupakan respon dari laporan terbaru IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change). IPCC adalah lembaga dibawah naungan PBB yang bertanggungjawab untuk melakukan penilaian terhadap riset-riset seputar krisis iklim.Â
Laporan IPCC menyebutkan bahwa kita hanya memiliki waktu hingga tahun 2025 a.k.a 3 tahun lagi untuk menekan angka gas rumah kaca dan apabila kita gagal menekan angka tersebut dalam 3 tahun kedepan maka bumi menjadi tidak layak untuk ditempati.Â
Tujuan dari adanya Scientist protest 2022Â sejatinya ialah untuk menuntut negara-negara di dunia agar lebih serius lagi dalam menghadapi isu-isu seputar global warming dan climate cricis.Â
Tidak hanya menjadi isu lingkungan tetapi juga ini akan menjadi isu sosial karena seperti yang dikutip dari https://databoks.katadata.co.id negara penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar adalah negara-negara Eropa, Amerika dan juga Asia khususnya China namun justru  yang rentan terdampak adalah negara-negara beriklim tropis.
Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga bumi kita. kita bisa melakukan hal kecil dimulai dari diri kita sendiri seperti membuang sampah pada tempatnya, mencabut kabel saat digunakan, mengurangi penggunaan plastik dan melakukan penanaman pohon di lingkungan sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H